Rabu, 18 Juni 2025

REFLEKSI DIES NATALIS KE-44 UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA: INTROSPEKSI, INOVASI, DAN KREATIVITAS SEBAGAI PILAR KEBERLANJUTAN DAN KEMAJUAN

Refleksi Dies Natalis ke-44 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya: Introspeksi, Inovasi, dan Kreativitas sebagai Pilar Keberlanjutan dan Kemajuan

Oleh: 𝗗𝗿. 𝗕𝗮𝘀𝗮 𝗔𝗹𝗶𝗺 𝗧𝘂𝗮𝗹𝗲𝗸𝗮 𝗠𝗦𝗶 (𝗼𝗯𝗮𝘀𝗮)


𝗣𝘂𝗶𝘀𝗶 : 

"Menanam Ilmu, Menjemput Masa Depan"

(Untuk Universitas Wijaya Kusuma Surabaya di Usia ke-44)

Di usia empat puluh empat, kami berdiri,
Bukan sekadar menatap cermin sejarah,
Tapi membuka jendela masa depan,
Dengan hati yang mau belajar,
Dengan tekad yang terus mengakar.

Kami adalah kampus yang berani berbenah,
Bertanya pada diri:
Sudahkah kami membentuk insan yang tangguh?
Sudahkah ilmu kami menyentuh nurani dan nurul qulub?
Sudahkah langkah kami berpihak pada kemanusiaan?

Dunia berubah, kami pun melangkah,
Dengan inovasi sebagai sayap,
Kreativitas sebagai nyala,
Kami rangkul zaman yang deras,
Bersama semangat muda yang tak pernah lelah.

Jaringan kami bukan sekadar relasi,
Tapi jembatan menuju mimpi,
Menghubungkan desa dan kota,
Sekolah dan kampus,
Alumni dan masa depan yang menanti.

Wahai mahasiswa baru,
Datanglah bukan sekadar untuk gelar,
Datanglah untuk belajar hidup dan memberi makna,
Karena di sini,
Kami tidak hanya mencetak lulusan,
Kami membentuk pemimpin zaman.

Selamat ulang tahun, Wijaya Kusuma tercinta,
Teruslah mekar dalam cahaya ilmu,
Menanam akal, menyiram akhlak,
Menuai bangsa yang bermartabat. (𝗢𝗯𝗮𝘀𝗮). 


Pendahuluan

Portal Suara Academia: Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) memperingati Dies Natalis ke-44 pada tahun 2025 sebagai momentum penting dalam perjalanan panjang institusi ini dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejak didirikan pada tahun 1981, UWKS telah mencetak ribuan alumni yang berkontribusi di berbagai bidang. Kini, di tengah tantangan globalisasi, disrupsi teknologi, dan tuntutan Revolusi Industri 4.0 serta Society 5.0, UWKS dihadapkan pada kebutuhan untuk memperkuat introspeksi, inovasi, dan kreativitas sebagai fondasi keberlanjutan dan kemajuan.


Introspeksi Institusional: Menguatkan Akar Filosofis

Prof. Dr. Sutrisno, M.Ed, pakar filsafat pendidikan UGM, menekankan bahwa introspeksi dalam dunia pendidikan tinggi adalah kunci etis dan strategis. "Introspeksi bukan hanya mengevaluasi akreditasi atau capaian administratif, tapi menilai kembali panggilan intelektual dan moral universitas dalam merespons perubahan zaman," ujarnya.

UWKS, dalam hal ini, perlu merefleksikan kembali jati diri institusi, relevansi kurikulum, mutu dosen, serta orientasi riset dan pengabdian masyarakat. Sejauh mana universitas mampu menjadi "rumah ilmu yang merakyat" dan bukan menara gading yang terasing dari realitas sosial?


Inovasi: Menjawab Tantangan Zaman

Dr. Darmaningtyas, pengamat kebijakan pendidikan nasional, menyatakan bahwa universitas-universitas di Indonesia harus berani melakukan inovasi dalam tata kelola dan model pembelajaran. Menurutnya, “Tanpa inovasi, kampus hanya menjadi tempat mengulang tradisi lama. Dunia kerja sudah berubah, kampus harus lebih adaptif.”


UWKS dalam usianya yang ke-44 diharapkan mampu:

  • Menerapkan digitalisasi pendidikan secara menyeluruh (e-learning, hybrid learning),
  • Mengembangkan inkubator bisnis kampus untuk menumbuhkan kewirausahaan mahasiswa,
  • Membangun kolaborasi riset transdisipliner,
  • Mengintegrasikan kearifan lokal dalam inovasi global.


Kreativitas: Modal Utama Generasi Unggul

Kreativitas menjadi elemen penting dalam membentuk generasi unggul. Prof. Anies Baswedan, Ph.D., mantan Mendikbud RI, dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa "the future belongs to creative minds, not just competent ones." Artinya, kampus harus mendorong mahasiswa bukan hanya pintar secara akademik, tetapi juga kreatif dalam menyelesaikan masalah, adaptif, dan berpikir kritis.


UWKS perlu menyediakan:

  • Kurikulum berbasis proyek dan solusi nyata,
  • Ruang-ruang kreasi lintas program studi,
  • Kemitraan dengan industri kreatif dan dunia usaha.
  • Membangun Relevansi Lokal dan Global


Prof. Dr. Azyumardi Azra (alm) pernah menekankan pentingnya relevansi lokal dalam konteks globalisasi. Menurutnya, universitas perlu memiliki ciri khas lokal namun tetap terbuka terhadap perkembangan global.


UWKS dapat memperkuat:

  • Studi-studi berbasis budaya Jawa Timur dan kearifan lokal,
  • Riset pengembangan masyarakat pesisir dan perkotaan,
  • Program pertukaran mahasiswa dan dosen ke tingkat ASEAN dan internasional.


Maka untuk menuju Universitas yang Mandiri dan Bermartabat

Dies Natalis ke-44 ini bukan sekadar perayaan simbolik, tetapi sebuah momentum evaluasi dan transformasi. UWKS harus mengambil posisi strategis sebagai perguruan tinggi swasta yang unggul, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan zaman.

Melalui introspeksi mendalam, inovasi berkelanjutan, dan kreativitas yang menyatu dengan nilai-nilai luhur bangsa, UWKS dapat menjadi pusat keunggulan akademik yang tidak hanya mencetak lulusan cerdas, tetapi juga pemimpin masa depan yang beretika dan solutif.


Selamat Dies Natalis ke-44, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Teruslah menjadi lentera ilmu pengetahuan dan peradaban yang mencerahkan Indonesia.


Rekomendasi Strategis dan Pentingnya Jaringan untuk Penerimaan Mahasiswa Baru

Penerimaan mahasiswa baru (PMB) adalah jantung keberlanjutan institusi perguruan tinggi, terutama bagi universitas swasta. Dalam era kompetitif dan disrupsi informasi digital seperti saat ini, kampus tidak bisa lagi hanya mengandalkan sistem promosi konvensional. Dibutuhkan pendekatan strategis, kolaboratif, dan berbasis jaringan.


Rekomendasi Strategis untuk Penerimaan Mahasiswa 𝗕𝗮𝗿𝘂 𝗨𝗪𝗞 𝘀𝘂𝗿𝗮𝗯𝗮𝘆𝗮 : 


1. Penguatan Branding Kampus

Tampilkan keunggulan unik UWKS: program studi unggulan, dosen berkualitas, dan lingkungan akademik yang mendukung pembentukan karakter.

Gunakan platform digital (website, media sosial, YouTube, podcast) secara aktif untuk membangun image yang positif dan inspiratif.


2. Diversifikasi Jalur Penerimaan

Sediakan jalur prestasi akademik/non-akademik, jalur beasiswa, jalur kerjasama dengan mitra pendidikan (madrasah/sekolah swasta/SMK), serta jalur afirmasi daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).


3. Meningkatkan Layanan Konsultasi dan Informasi

Bangun layanan digital real-time seperti live chat, hotline WhatsApp, dan sistem CRM untuk membantu calon mahasiswa dan orang tua memahami program studi dan prospek kerja.


4. Program Unggulan Afirmasi dan Beasiswa

Hadirkan beasiswa dengan skema menarik, termasuk bagi alumni SMA mitra, anak guru, anak tenaga medis, atau daerah tertentu.

Kampus bisa mengembangkan skema “kuliah sambil kerja” melalui kemitraan dengan industri lokal.


Pentingnya Jaringan dalam Penerimaan Mahasiswa Baru

Penerimaan mahasiswa tidak bisa berjalan maksimal tanpa jaringan yang kuat, luas, dan saling menguntungkan. Berikut poin-poin pentingnya:


1. Jaringan dengan Sekolah dan Komunitas

Membangun hubungan erat dengan kepala sekolah, guru BK, dan alumni di sekolah menengah atas maupun kejuruan.

Mengadakan roadshow, seminar karier, pelatihan guru, atau even sosial di sekolah sebagai bentuk kehadiran nyata kampus.


2. Kolaborasi dengan Alumni

Alumni adalah duta tak resmi yang efektif. Mereka bisa merekomendasikan kampus kepada keluarga, tetangga, dan lingkungan kerja.

Bangun sistem penghargaan dan insentif bagi alumni yang berhasil merekomendasikan calon mahasiswa baru.


3. Kemitraan dengan Dunia Usaha dan Industri

Ketika kampus punya link and match yang jelas dengan dunia kerja, kepercayaan publik meningkat.

Perusahaan juga bisa berperan sebagai sponsor atau mitra beasiswa mahasiswa.


4. Jaringan dengan Pemerintah Daerah dan Ormas

Pemda bisa membantu menyebarkan informasi ke masyarakat, khususnya program beasiswa.

Ormas, lembaga keagamaan, dan tokoh masyarakat bisa menjadi penghubung dengan komunitas lokal untuk menjaring mahasiswa dari daerah.


5. Jaringan Digital dan Influencer Pendidikan

Manfaatkan influencer pendidikan, YouTuber edukatif, dan blog parenting untuk membangun awareness calon mahasiswa dan orang tua.

Jaringan digital memberi efek jangkauan luas dengan biaya yang relatif efisien.


Kesimpulan

Dalam usia ke-44 ini, UWKS diharapkan tidak hanya menjaga kualitas internal, tetapi juga membuka jejaring eksternal secara agresif, sistematis, dan strategis untuk mengamankan masa depan institusi. Introspeksi internal harus diimbangi dengan ekstroversi jaringan. Tanpa jaringan, inovasi hebat tidak akan dikenal luas. Tanpa sinergi, kampus unggul pun akan berjalan sendiri.

Penerimaan mahasiswa baru bukan sekadar proses administratif, tapi adalah investasi strategis untuk mencetak generasi masa depan Indonesia. (Alim Academia)



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini