Refleksi Dies Natalis ke-44 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya: Introspeksi, Inovasi, dan Kreativitas sebagai Pilar Keberlanjutan dan Kemajuan
Oleh: 𝗗𝗿. 𝗕𝗮𝘀𝗮 𝗔𝗹𝗶𝗺 𝗧𝘂𝗮𝗹𝗲𝗸𝗮 𝗠𝗦𝗶 (𝗼𝗯𝗮𝘀𝗮)
𝗣𝘂𝗶𝘀𝗶 :
"Menanam Ilmu, Menjemput Masa Depan"
(Untuk Universitas Wijaya Kusuma Surabaya di Usia ke-44)
Pendahuluan
Portal Suara Academia: Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) memperingati Dies Natalis ke-44 pada tahun 2025 sebagai momentum penting dalam perjalanan panjang institusi ini dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejak didirikan pada tahun 1981, UWKS telah mencetak ribuan alumni yang berkontribusi di berbagai bidang. Kini, di tengah tantangan globalisasi, disrupsi teknologi, dan tuntutan Revolusi Industri 4.0 serta Society 5.0, UWKS dihadapkan pada kebutuhan untuk memperkuat introspeksi, inovasi, dan kreativitas sebagai fondasi keberlanjutan dan kemajuan.
Introspeksi Institusional: Menguatkan Akar Filosofis
Prof. Dr. Sutrisno, M.Ed, pakar filsafat pendidikan UGM, menekankan bahwa introspeksi dalam dunia pendidikan tinggi adalah kunci etis dan strategis. "Introspeksi bukan hanya mengevaluasi akreditasi atau capaian administratif, tapi menilai kembali panggilan intelektual dan moral universitas dalam merespons perubahan zaman," ujarnya.
UWKS, dalam hal ini, perlu merefleksikan kembali jati diri institusi, relevansi kurikulum, mutu dosen, serta orientasi riset dan pengabdian masyarakat. Sejauh mana universitas mampu menjadi "rumah ilmu yang merakyat" dan bukan menara gading yang terasing dari realitas sosial?
Inovasi: Menjawab Tantangan Zaman
Dr. Darmaningtyas, pengamat kebijakan pendidikan nasional, menyatakan bahwa universitas-universitas di Indonesia harus berani melakukan inovasi dalam tata kelola dan model pembelajaran. Menurutnya, “Tanpa inovasi, kampus hanya menjadi tempat mengulang tradisi lama. Dunia kerja sudah berubah, kampus harus lebih adaptif.”
UWKS dalam usianya yang ke-44 diharapkan mampu:
- Menerapkan digitalisasi pendidikan secara menyeluruh (e-learning, hybrid learning),
- Mengembangkan inkubator bisnis kampus untuk menumbuhkan kewirausahaan mahasiswa,
- Membangun kolaborasi riset transdisipliner,
- Mengintegrasikan kearifan lokal dalam inovasi global.
Kreativitas: Modal Utama Generasi Unggul
Kreativitas menjadi elemen penting dalam membentuk generasi unggul. Prof. Anies Baswedan, Ph.D., mantan Mendikbud RI, dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa "the future belongs to creative minds, not just competent ones." Artinya, kampus harus mendorong mahasiswa bukan hanya pintar secara akademik, tetapi juga kreatif dalam menyelesaikan masalah, adaptif, dan berpikir kritis.
UWKS perlu menyediakan:
- Kurikulum berbasis proyek dan solusi nyata,
- Ruang-ruang kreasi lintas program studi,
- Kemitraan dengan industri kreatif dan dunia usaha.
- Membangun Relevansi Lokal dan Global
Prof. Dr. Azyumardi Azra (alm) pernah menekankan pentingnya relevansi lokal dalam konteks globalisasi. Menurutnya, universitas perlu memiliki ciri khas lokal namun tetap terbuka terhadap perkembangan global.
UWKS dapat memperkuat:
- Studi-studi berbasis budaya Jawa Timur dan kearifan lokal,
- Riset pengembangan masyarakat pesisir dan perkotaan,
- Program pertukaran mahasiswa dan dosen ke tingkat ASEAN dan internasional.
Maka untuk menuju Universitas yang Mandiri dan Bermartabat
Dies Natalis ke-44 ini bukan sekadar perayaan simbolik, tetapi sebuah momentum evaluasi dan transformasi. UWKS harus mengambil posisi strategis sebagai perguruan tinggi swasta yang unggul, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan zaman.
Melalui introspeksi mendalam, inovasi berkelanjutan, dan kreativitas yang menyatu dengan nilai-nilai luhur bangsa, UWKS dapat menjadi pusat keunggulan akademik yang tidak hanya mencetak lulusan cerdas, tetapi juga pemimpin masa depan yang beretika dan solutif.
Selamat Dies Natalis ke-44, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Teruslah menjadi lentera ilmu pengetahuan dan peradaban yang mencerahkan Indonesia.
Rekomendasi Strategis dan Pentingnya Jaringan untuk Penerimaan Mahasiswa Baru
Penerimaan mahasiswa baru (PMB) adalah jantung keberlanjutan institusi perguruan tinggi, terutama bagi universitas swasta. Dalam era kompetitif dan disrupsi informasi digital seperti saat ini, kampus tidak bisa lagi hanya mengandalkan sistem promosi konvensional. Dibutuhkan pendekatan strategis, kolaboratif, dan berbasis jaringan.
Rekomendasi Strategis untuk Penerimaan Mahasiswa 𝗕𝗮𝗿𝘂 𝗨𝗪𝗞 𝘀𝘂𝗿𝗮𝗯𝗮𝘆𝗮 :
1. Penguatan Branding Kampus
Tampilkan keunggulan unik UWKS: program studi unggulan, dosen berkualitas, dan lingkungan akademik yang mendukung pembentukan karakter.
Gunakan platform digital (website, media sosial, YouTube, podcast) secara aktif untuk membangun image yang positif dan inspiratif.
2. Diversifikasi Jalur Penerimaan
Sediakan jalur prestasi akademik/non-akademik, jalur beasiswa, jalur kerjasama dengan mitra pendidikan (madrasah/sekolah swasta/SMK), serta jalur afirmasi daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
3. Meningkatkan Layanan Konsultasi dan Informasi
Bangun layanan digital real-time seperti live chat, hotline WhatsApp, dan sistem CRM untuk membantu calon mahasiswa dan orang tua memahami program studi dan prospek kerja.
4. Program Unggulan Afirmasi dan Beasiswa
Hadirkan beasiswa dengan skema menarik, termasuk bagi alumni SMA mitra, anak guru, anak tenaga medis, atau daerah tertentu.
Kampus bisa mengembangkan skema “kuliah sambil kerja” melalui kemitraan dengan industri lokal.
Pentingnya Jaringan dalam Penerimaan Mahasiswa Baru
Penerimaan mahasiswa tidak bisa berjalan maksimal tanpa jaringan yang kuat, luas, dan saling menguntungkan. Berikut poin-poin pentingnya:
1. Jaringan dengan Sekolah dan Komunitas
Membangun hubungan erat dengan kepala sekolah, guru BK, dan alumni di sekolah menengah atas maupun kejuruan.
Mengadakan roadshow, seminar karier, pelatihan guru, atau even sosial di sekolah sebagai bentuk kehadiran nyata kampus.
2. Kolaborasi dengan Alumni
Alumni adalah duta tak resmi yang efektif. Mereka bisa merekomendasikan kampus kepada keluarga, tetangga, dan lingkungan kerja.
Bangun sistem penghargaan dan insentif bagi alumni yang berhasil merekomendasikan calon mahasiswa baru.
3. Kemitraan dengan Dunia Usaha dan Industri
Ketika kampus punya link and match yang jelas dengan dunia kerja, kepercayaan publik meningkat.
Perusahaan juga bisa berperan sebagai sponsor atau mitra beasiswa mahasiswa.
4. Jaringan dengan Pemerintah Daerah dan Ormas
Pemda bisa membantu menyebarkan informasi ke masyarakat, khususnya program beasiswa.
Ormas, lembaga keagamaan, dan tokoh masyarakat bisa menjadi penghubung dengan komunitas lokal untuk menjaring mahasiswa dari daerah.
5. Jaringan Digital dan Influencer Pendidikan
Manfaatkan influencer pendidikan, YouTuber edukatif, dan blog parenting untuk membangun awareness calon mahasiswa dan orang tua.
Jaringan digital memberi efek jangkauan luas dengan biaya yang relatif efisien.
Kesimpulan
Dalam usia ke-44 ini, UWKS diharapkan tidak hanya menjaga kualitas internal, tetapi juga membuka jejaring eksternal secara agresif, sistematis, dan strategis untuk mengamankan masa depan institusi. Introspeksi internal harus diimbangi dengan ekstroversi jaringan. Tanpa jaringan, inovasi hebat tidak akan dikenal luas. Tanpa sinergi, kampus unggul pun akan berjalan sendiri.
Penerimaan mahasiswa baru bukan sekadar proses administratif, tapi adalah investasi strategis untuk mencetak generasi masa depan Indonesia. (Alim Academia)
Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar