Waktunya Syarikat Islam Kembali ke Fokus Membangun Ekonomi Ummat
Oleh : Dr. Basa Alim Tualeka, M.Si
Portal Suara Academia: Syarikat Islam (SI) adalah salah satu organisasi Islam tertua di Indonesia yang awalnya didirikan dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi ekonomi umat Islam. Namun, seiring berjalannya waktu, SI juga terjun ke dalam dunia politik, yang menyebabkan perubahan signifikan dalam arah dan fokus organisasi ini. Berikut ini adalah beberapa kemungkinan dampak yang mungkin terjadi jika Syarikat Islam tetap komit pada organisasi bisnis atau ekonomi umat tanpa terjun ke politik:
Potensi Keuntungan dari Fokus pada Ekonomi dan Bisnis
1. Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Umat
- Dengan fokus sepenuhnya pada bidang bisnis dan ekonomi, SI bisa terus membangun kekuatan ekonomi umat Islam melalui koperasi, usaha kecil dan menengah (UKM), serta inisiatif ekonomi lainnya.
- Peningkatan ekonomi umat akan memberikan dampak positif jangka panjang, seperti pengurangan kemiskinan dan peningkatan taraf hidup masyarakat Muslim.
2. Pengembangan Infrastruktur Ekonomi
- SI bisa mengembangkan berbagai program dan infrastruktur ekonomi, seperti pasar rakyat, pusat pelatihan kewirausahaan, dan lembaga keuangan syariah.
- Ini akan membantu menciptakan ekosistem ekonomi yang mendukung pengembangan usaha umat Islam.
3. Pengaruh yang Lebih Besar di Sektor Ekonomi
- Tetap fokus pada ekonomi memungkinkan SI menjadi salah satu organisasi ekonomi terkemuka di Indonesia. Ini bisa memberikannya pengaruh besar dalam kebijakan ekonomi nasional, terutama dalam hal yang berdampak pada umat Islam.
- Kekuatan ekonomi sering kali bisa diterjemahkan menjadi pengaruh sosial dan budaya yang kuat.
Tantangan dan Hambatan
1. Politik dan Ekonomi Saling Berkaitan
- Di banyak negara, termasuk Indonesia, ekonomi dan politik sangat terkait. Menjauh dari politik sepenuhnya mungkin sulit, karena kebijakan ekonomi sering kali ditentukan oleh keputusan politik.
- Pengaruh dalam politik bisa jadi penting untuk memastikan kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi umat Islam.
2. Kompetisi dengan Organisasi Lain
- Ada banyak organisasi lain yang juga berfokus pada ekonomi umat. SI perlu memiliki strategi yang sangat kuat untuk bersaing dan tetap relevan di bidang ini.
3. Dinamika Sosial dan Politik
- Walaupun fokus pada ekonomi, SI tetap tidak bisa mengabaikan dinamika sosial dan politik yang bisa mempengaruhi kegiatan ekonomi mereka.
- Ada kemungkinan bahwa tetap netral dalam politik bisa membuat SI kurang berdaya dalam memperjuangkan hak-hak ekonomi umat dalam beberapa situasi tertentu.
Analisis Dampak
1. Keberlanjutan Organisasi
- Dengan tidak terjun ke politik, SI bisa menghindari konflik dan perpecahan internal yang sering terjadi akibat perbedaan pandangan politik.
- Organisasi yang fokus pada ekonomi cenderung memiliki tujuan yang lebih jelas dan terukur, yang bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional.
2. Stabilitas dan Konsentrasi
- Fokus pada satu bidang (ekonomi) bisa membuat SI lebih stabil dan konsisten dalam mencapai tujuan-tujuannya tanpa terganggu oleh dinamika politik.
- Ini memungkinkan SI membangun dan mempertahankan reputasi yang kuat sebagai pelopor dalam pemberdayaan ekonomi umat Islam.
3. Peluang Kolaborasi
- SI bisa lebih mudah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun organisasi non-profit, yang juga berfokus pada pemberdayaan ekonomi.
- Kolaborasi ini bisa memperkuat jaringan dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan ekonomi.
Jika Syarikat Islam tetap fokus pada bidang ekonomi dan bisnis tanpa terjun ke politik, ada kemungkinan besar organisasi ini bisa lebih jaya dan stabil hingga sekarang. Dengan komitmen yang kuat pada pemberdayaan ekonomi umat, SI bisa menjadi kekuatan besar dalam meningkatkan kesejahteraan umat Islam di Indonesia. Namun, mengabaikan aspek politik sepenuhnya juga bisa menjadi tantangan, mengingat betapa terkaitnya kebijakan ekonomi dengan keputusan politik. Oleh karena itu, strategi terbaik mungkin adalah tetap fokus pada ekonomi sambil membangun hubungan strategis dengan pemangku kepentingan politik yang relevan untuk memastikan kebijakan yang mendukung tujuan-tujuan ekonomi organisasi.
TUJUAN AWAL SI UNTUK MEMPERBAIKI EKONOMI UMMAT
Syarikat Islam (SI) adalah salah satu organisasi tertua di Indonesia yang awalnya didirikan dengan tujuan memperbaiki kondisi ekonomi umat Islam. Namun, pada perkembangan berikutnya, SI mulai terjun ke dalam dunia politik praktis, yang mempengaruhi jalannya organisasi secara signifikan. Kemunduran SI sering kali dikaitkan dengan perubahan haluan ini. Berikut adalah beberapa faktor yang berkontribusi pada kemunduran SI akibat peralihannya ke politik praktis:
1. Perpecahan Internal
- Faksi dan Konflik Internal: Terjun ke politik praktis seringkali memunculkan faksi-faksi dan konflik internal di dalam organisasi. Perbedaan pandangan politik dan strategi bisa menyebabkan perpecahan di antara anggota.
- Kepentingan yang Bertabrakan: Kepentingan politik yang berbeda-beda di antara anggota dapat mengarah pada pertentangan dan disintegrasi organisasi.
2. Kehilangan Fokus pada Ekonomi
- Alih Fokus dari Ekonomi ke Politik: Saat SI mulai terlibat dalam politik praktis, fokus pada pemberdayaan ekonomi umat menjadi berkurang. Ini menyebabkan inisiatif dan program ekonomi yang sebelumnya menjadi inti organisasi mulai terabaikan.
- Penurunan Kegiatan Ekonomi: Kegiatan ekonomi yang sebelumnya menjadi landasan organisasi mulai ditinggalkan atau tidak dikelola dengan baik, mengurangi dampak positif yang dapat dirasakan oleh umat Islam.
3. Dinamika Politik yang Tidak Stabil
- Ketidakstabilan Politik: Dunia politik sering kali penuh dengan ketidakpastian dan dinamika yang cepat berubah. Hal ini bisa membuat SI kehilangan arah dan stabilitas yang sebelumnya dimiliki saat fokus pada ekonomi.
- Tekanan Eksternal: Terjun ke politik praktis juga berarti menghadapi tekanan dari pihak luar, termasuk pemerintah dan partai politik lain, yang dapat mengganggu kinerja organisasi.
4. Kehilangan Dukungan Basis Massa
- Kekecewaan Anggota: Anggota yang awalnya mendukung SI karena program ekonomi dan sosial mungkin kecewa dengan peralihan ke politik. Ini bisa menyebabkan penurunan dukungan dari basis massa.
- Persaingan dengan Organisasi Politik Lain: Terjun ke politik praktis berarti SI harus bersaing dengan partai politik dan organisasi lain yang mungkin lebih berpengalaman atau memiliki basis dukungan yang lebih kuat.
5. Konsentrasi Sumber Daya pada Politik
- Pengalihan Sumber Daya: Sumber daya yang seharusnya digunakan untuk program ekonomi dan sosial dialihkan untuk kegiatan politik. Ini mengurangi kemampuan SI untuk menjalankan program-program yang bermanfaat bagi umat.
- Investasi pada Kampanye Politik: Dana dan energi organisasi banyak dihabiskan untuk kampanye politik, yang tidak selalu menghasilkan keuntungan langsung bagi kesejahteraan umat.
Contoh Kasus dan Dampaknya
- Perpecahan dalam Tubuh SI: Perpecahan signifikan terjadi dalam tubuh SI ketika sebagian anggota ingin tetap fokus pada ekonomi dan sosial, sementara yang lain mendorong untuk terjun lebih dalam ke politik. Contoh nyata adalah ketika SI terpecah menjadi beberapa faksi setelah kemerdekaan Indonesia.
- Kehilangan Pengaruh Ekonomi: Dengan fokus yang terpecah antara politik dan ekonomi, banyak program ekonomi yang tidak lagi berjalan dengan optimal. Hal ini mengakibatkan SI kehilangan pengaruhnya sebagai penggerak ekonomi umat Islam di Indonesia.
- Dinamika Politik yang Tidak Menguntungkan: Keterlibatan dalam politik praktis juga membuat SI terjebak dalam konflik politik yang tidak menguntungkan, terutama pada masa-masa pemerintahan yang represif. Ini menyebabkan organisasi mengalami tekanan dan bahkan penurunan keanggotaan.
Jadi Kemunduran Syarikat Islam akibat peralihannya ke politik praktis dapat diatribusikan kepada beberapa faktor utama, termasuk perpecahan internal, kehilangan fokus pada tujuan awal organisasi, dinamika politik yang tidak stabil, kehilangan dukungan basis massa, dan pengalihan sumber daya dari kegiatan ekonomi ke politik. Jika SI tetap fokus pada pemberdayaan ekonomi dan sosial umat, mungkin organisasi ini bisa mempertahankan pengaruhnya dan terus memberikan manfaat yang signifikan bagi umat Islam di Indonesia. Keterlibatan dalam politik tidak selalu negatif, namun harus dikelola dengan bijak dan tetap menjaga keseimbangan antara tujuan ekonomi dan politik.
SYARIKAT ISLAM TINGGALKAN POLITIK PRAKTIS
Jika Syarikat Islam (SI) memutuskan untuk tidak lagi terjun ke politik praktis dan fokus kembali pada tujuan awalnya sebagai organisasi yang memberdayakan ekonomi umat, langkah-langkah strategis berikut dapat diambil untuk mengembalikan kejayaan dan pengaruhnya:
1. Revitalisasi Misi dan Visi
- Penyegaran Misi: Mengembalikan fokus organisasi pada pemberdayaan ekonomi umat, kesejahteraan sosial, dan pendidikan.
- Visi Jangka Panjang: Menyusun visi jangka panjang yang jelas dan terukur untuk menjadi organisasi terdepan dalam memajukan ekonomi umat Islam di Indonesia.
2. Penguatan Kelembagaan
- Restrukturisasi Organisasi: Melakukan restrukturisasi untuk memastikan bahwa struktur organisasi mendukung fokus baru. Membentuk departemen atau unit khusus yang bertanggung jawab as program ekonomi, pendidikan, dan sosial.
- Pengembangan Kapasitas: Melatih anggota dan pengurus dengan keterampilan manajemen dan kepemimpinan yang diperlukan untuk menjalankan program-program ekonomi dengan efektif.
3. Pembangunan Jaringan Ekonomi
- Koperasi dan UMKM: Mengembangkan dan mendukung koperasi serta usaha kecil dan menengah (UMKM) yang berbasis pada prinsip-prinsip ekonomi Islam.
- Kemitraan Strategis: Membangun kemitraan dengan lembaga keuangan syariah, perusahaan, dan pemerintah untuk mendukung program-program ekonomi yang diinisiasi oleh SI.
4. Program Pendidikan dan Pelatihan
- Pelatihan Kewirausahaan: Menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan untuk anggota dan masyarakat umum guna meningkatkan keterampilan bisnis dan manajemen.
- Pendidikan Keuangan Syariah: Menyediakan pendidikan dan pelatihan tentang keuangan syariah untuk memperkuat pemahaman dan praktik ekonomi umat berdasarkan prinsip syariah.
5. Pemberdayaan Komunitas
- Proyek Sosial Ekonomi: Melaksanakan proyek-proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas, seperti program perbaikan infrastruktur, layanan kesehatan, dan pendidikan.
- Pemberdayaan Wanita dan Pemuda: Fokus pada pemberdayaan kelompok rentan seperti wanita dan pemuda melalui program-program khusus yang mendukung keterlibatan mereka dalam kegiatan ekonomi.
6. Penggunaan Teknologi dan Inovasi
- Platform Digital: Mengembangkan platform digital untuk mendukung kegiatan ekonomi seperti pasar online, layanan keuangan digital, dan platform pelatihan.
- Inovasi Produk dan Jasa: Mengembangkan produk dan jasa inovatif yang sesuai dengan kebutuhan umat Islam dan pasar secara umum.
7. Kampanye dan Kesadaran Publik
- Kampanye Edukasi: Melakukan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemberdayaan ekonomi dan praktik ekonomi syariah.
- Branding dan Komunikasi: Membangun citra positif SI sebagai organisasi yang fokus pada ekonomi umat melalui strategi komunikasi yang efektif.
8. Transparansi dan Akuntabilitas
- Manajemen yang Transparan: Menerapkan praktik manajemen yang transparan dan akuntabel untuk menjaga kepercayaan anggota dan masyarakat.
- Audit dan Evaluasi: Melakukan audit dan evaluasi rutin terhadap program dan kegiatan untuk memastikan efektivitas dan efisiensi.
9. Kolaborasi dengan Akademisi dan Peneliti
- Riset dan Pengembangan: Bekerja sama dengan universitas dan lembaga penelitian untuk melakukan riset yang mendukung pengembangan ekonomi umat.
- Seminar dan Diskusi: Menyelenggarakan seminar dan diskusi tentang topik-topik ekonomi dan sosial yang relevan dengan misi SI.
10. Pengembangan Sumber Daya Manusia
- Rekrutmen dan Pengembangan: Merekrut individu yang berkompeten dan berkomitmen pada misi organisasi serta memberikan pelatihan dan pengembangan yang diperlukan.
- Penghargaan dan Pengakuan: Memberikan penghargaan kepada anggota yang menunjukkan dedikasi dan kontribusi yang signifikan terhadap tujuan organisasi.
Dengan kembali fokus pada pemberdayaan ekonomi umat dan meninggalkan politik praktis, Syarikat Islam dapat memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan umat Islam di Indonesia. Melalui langkah-langkah strategis ini, SI dapat membangun kembali kekuatannya, memperluas pengaruhnya, dan memastikan bahwa misinya tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat. Transparansi, inovasi, dan kolaborasi akan menjadi kunci utama dalam mengimplementasikan strategi ini.
REKOMENDASI SI
Berikut adalah rekomendasi praktis agar Syarikat Islam (SI) dapat kembali ke hittoh (jalur) ekonomi sesuai dengan tujuan awal pendiriannya:
1. Penegasan Kembali Misi dan Visi Ekonomi
- Penyusunan Ulang Misi: Mengadakan musyawarah besar untuk menyusun kembali misi dan visi yang fokus pada pemberdayaan ekonomi umat Islam.
- Komunikasi Efektif: Mensosialisasikan misi dan visi baru ini kepada seluruh anggota dan simpatisan agar tercipta kesepahaman dan komitmen bersama.
2. Pembentukan Unit Ekonomi Khusus
- Departemen Ekonomi: Membentuk departemen atau divisi khusus yang menangani program-program ekonomi dan bisnis.
- Tim Ahli: Merekrut para ahli di bidang ekonomi, keuangan syariah, dan bisnis untuk memperkuat tim yang mengelola unit ini.
3. Pengembangan Program Ekonomi Berbasis Koperasi
- Revitalisasi Koperasi: Menghidupkan kembali koperasi-koperasi SI dengan memperbarui manajemen dan sistem operasionalnya agar lebih efisien dan transparan.
- Pendidikan Koperasi: Mengadakan pelatihan dan workshop untuk anggota koperasi agar memahami prinsip-prinsip koperasi dan manajemen yang baik.
4. Fokus pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
- Dukungan UKM: Membentuk program khusus untuk mendukung pengembangan UKM, termasuk akses permodalan, pelatihan manajemen, dan pemasaran.
- Inkubator Bisnis: Mendirikan inkubator bisnis untuk membantu pengusaha pemula dalam memulai dan mengembangkan usaha mereka.
5. Pengembangan Lembaga Keuangan Syariah
- Baitul Mal wa Tamwil (BMT): Mengembangkan BMT untuk menyediakan layanan keuangan syariah yang inklusif dan mendukung usaha kecil dan menengah.
- Akses Modal: Meningkatkan akses modal bagi anggota melalui pinjaman syariah dengan skema yang mudah dan transparan.
6. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
- Program Pelatihan: Mengadakan program pelatihan berkala tentang kewirausahaan, manajemen bisnis, keuangan syariah, dan pemasaran digital.
- Mentorship: Menyediakan program mentorship dengan melibatkan pengusaha sukses untuk membimbing anggota yang baru memulai usaha.
7. Penggunaan Teknologi dan Inovasi
- Platform Digital: Membangun platform digital untuk menghubungkan anggota koperasi dan UKM dengan pasar yang lebih luas melalui e-commerce.
- Aplikasi Mobile: Mengembangkan aplikasi mobile untuk memudahkan transaksi keuangan syariah dan layanan koperasi secara online.
8. Penguatan Jaringan dan Kemitraan
- Kerjasama dengan Pemerintah: Menjalin kemitraan dengan pemerintah untuk mendapatkan dukungan dalam bentuk regulasi, akses permodalan, dan pelatihan.
- Kolaborasi dengan Swasta: Bekerjasama dengan perusahaan swasta untuk memperluas jaringan pemasaran dan akses teknologi.
9. Pemberdayaan Komunitas
- Proyek Sosial Ekonomi: Mengembangkan proyek-proyek sosial ekonomi yang memberdayakan masyarakat, seperti pasar rakyat, pelatihan kejuruan, dan program pemberdayaan perempuan.
- Community Development: Membangun pusat-pusat pengembangan komunitas di berbagai daerah untuk mendukung pemberdayaan ekonomi lokal.
10. Transparansi dan Akuntabilitas
- Manajemen Transparan: Menerapkan manajemen yang transparan dan akuntabel dalam semua aktivitas ekonomi dan bisnis.
- Audit Berkala: Melakukan audit berkala untuk memastikan bahwa dana dan sumber daya digunakan sesuai dengan tujuan organisasi.
11. Kampanye Edukasi dan Kesadaran
- Edukasi Ekonomi Syariah: Mengadakan kampanye edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ekonomi syariah dan manfaatnya.
- Publikasi dan Media: Menggunakan media cetak dan digital untuk menyebarkan informasi tentang program-program ekonomi SI dan pencapaiannya.
Dengan mengambil langkah-langkah praktis ini, Syarikat Islam dapat kembali fokus pada tujuan awalnya sebagai organisasi yang memberdayakan ekonomi umat Islam. Penting untuk memastikan bahwa setiap langkah diimplementasikan dengan konsisten dan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh anggota organisasi. Fokus pada pemberdayaan ekonomi akan membantu SI untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi umat Islam di Indonesia. (Alim Academia)
Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar