Membangun Keluarga Sakinah
Oleh :
Ustadz Dr. Das’ad Latif, S.Sos. S.Ag. M.Si. Ph.D
Dr. Basa Alim Tualeka, M.Si
Portal Suara Academia: Kata kunci : Membangun keluarga sakinah, di mana setiap anggota keluarga merasa aman, bahagia, dan sejahtera secara spiritual, emosional, dan sosial, merupakan tantangan yang signifikan dalam era modern yang dipengaruhi oleh teknologi komunikasi dan digital.
Ada beberapa kunci untuk membangun keluarga sakinah di era zaman modern yang penuh dengan teknologi komunikasi dan digital:
- Kualitas Komunikasi: Meskipun teknologi digital memudahkan komunikasi jarak jauh, penting untuk tetap memprioritaskan komunikasi berkualitas di antara anggota keluarga. Hal ini melibatkan pendengaran yang baik, ekspresi empati, dan pembicaraan yang terbuka dan jujur tentang perasaan, harapan, dan kekhawatiran masing-masing anggota keluarga.
- Waktu Berkualitas Bersama: Meskipun sibuk dengan tuntutan pekerjaan dan aktivitas lainnya, menyediakan waktu berkualitas bersama sebagai keluarga tetaplah penting. Manfaatkan teknologi dengan bijak untuk mengatur waktu kualitas bersama, seperti makan malam bersama, liburan keluarga, atau kegiatan lain yang memperkuat hubungan keluarga.
- Pendidikan Teknologi yang Bijaksana: Ajarkan kepada anggota keluarga tentang penggunaan teknologi digital dengan bijaksana. Diskusikan tentang risiko dan manfaatnya, serta pentingnya menjaga keseimbangan antara waktu online dan offline. Juga penting untuk memantau konten yang dikonsumsi oleh anggota keluarga, terutama anak-anak.
- Pengelolaan Waktu dan Prioritas: Era digital sering kali menghadirkan banyak gangguan dan distraksi yang dapat mengganggu keharmonisan keluarga. Oleh karena itu, penting untuk mengelola waktu dengan baik dan menetapkan prioritas yang jelas untuk keluarga. Ini dapat mencakup mengatur batasan waktu penggunaan teknologi, menyediakan waktu untuk kegiatan keluarga, dan fokus pada kegiatan yang memperkuat hubungan keluarga.
- Keterlibatan Orang Tua: Peran orang tua sangat penting dalam membangun keluarga sakinah. Orang tua perlu menjadi teladan dalam mempraktikkan nilai-nilai agama, mendidik anak-anak tentang etika dan moral, serta memfasilitasi pembicaraan terbuka tentang isu-isu penting dalam kehidupan keluarga.
- Keberagaman Aktivitas Keluarga: Berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh anggota keluarga dapat membantu mempererat hubungan dan meningkatkan kebersamaan. Ini bisa termasuk kegiatan olahraga, seni, atau kegiatan sukarela yang dapat dikerjakan bersama-sama.
Dengan mengikuti kunci-kunci ini, diharapkan keluarga dapat tetap harmonis dan bahagia di tengah-tengah era modern yang dipenuhi dengan teknologi komunikasi dan digital.
ISLAM KAFFAH DAN ISTIQOMAH
Pendekatan "masuklah Islam dengan kaffah, istiqomah, dan sepenuh hati" menekankan pentingnya mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh, konsisten, dan dengan penuh kesungguhan. Berikut adalah beberapa poin yang dapat membantu seseorang untuk memasuki Islam dengan kaffah, istiqomah, dan sepenuh hati:
- Pengetahuan dan Pemahaman: Penting untuk memperoleh pengetahuan yang memadai tentang ajaran Islam, baik dari Al-Quran maupun dari Hadis, serta memahami nilai-nilai, prinsip, dan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya.
- Amal Perbuatan: Islam bukan sekadar keyakinan, tetapi juga praktek dalam kehidupan sehari-hari. Mempraktikkan ajaran Islam dalam tindakan sehari-hari, mulai dari ibadah ritual seperti shalat dan puasa, hingga amal kebajikan seperti berbagi dengan sesama, adalah bagian penting dari masuk Islam dengan kaffah.
- Konsistensi dan Istiqomah: Istiqomah dalam menjalankan ajaran Islam merupakan kunci untuk menjaga kesinambungan dalam ibadah dan amal perbuatan. Hal ini melibatkan kesediaan untuk tetap berpegang pada nilai-nilai Islam, bahkan dalam menghadapi tantangan dan cobaan dalam hidup.
- Niat yang Murni: Memasuki Islam dengan sepenuh hati juga memerlukan niat yang murni dan tulus. Niat yang baik adalah pondasi yang kuat dalam memperdalam hubungan seseorang dengan Allah SWT dan dalam menjalankan ajaran-Nya.
- Belajar dan Berkembang: Islam adalah agama yang menghargai proses pembelajaran dan pertumbuhan spiritual. Oleh karena itu, penting untuk terus belajar dan berkembang dalam pemahaman dan praktik agama, baik melalui studi mandiri, kursus, atau bergabung dengan komunitas Muslim yang mendukung.
- Konsultasi dan Bimbingan: Mendapatkan bimbingan dari mereka yang lebih berpengalaman dalam praktik Islam, seperti ulama, pendeta, atau mentor spiritual, juga dapat membantu seseorang untuk memperdalam dan memperkuat hubungan dengan agama.
Dengan mengikuti pendekatan ini, seseorang dapat memasuki Islam dengan kaffah, istiqomah, dan sepenuh hati, sehingga dapat merasakan keberkahan, kedamaian, dan kebahagiaan yang dibawa oleh ajaran Islam dalam kehidupan mereka.
Keluarga Nabi Ibrahim (Abraham) dan Nabi Ismail (Ishmael) merupakan contoh keluarga sakinah yang diilhami oleh keimanan yang kuat kepada Allah SWT. Meskipun perjalanan hidup mereka penuh dengan cobaan dan ujian, keluarga ini tetap teguh dalam iman dan menjalankan ajaran-ajaran yang diberikan oleh Allah SWT.
SEJARAH SINGKAT IBRAHIM
Sejarah singkat keluarga Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail adalah sebagai berikut:
- Nabi Ibrahim (Abraham): Ibrahim adalah salah satu nabi utama dalam agama Islam, Kristen, dan Yahudi. Dia dianggap sebagai bapak bangsa dalam agama Abrahamik dan dikenal karena keimanan dan keteguhan hatinya kepada Allah SWT. Salah satu ujian terbesar yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim adalah ketika Allah memerintahkan kepadanya untuk menyembelih anaknya yang masih kecil, Ismail, sebagai ujian iman. Ibrahim bersedia untuk melaksanakan perintah Allah, namun Allah menggantinya dengan seekor domba sebagai korban pengganti. Ini adalah contoh kesetiaan dan taat kepada Allah bahkan dalam situasi yang sangat sulit.
- Nabi Ismail (Ishmael): Ismail adalah putra sulung Nabi Ibrahim dari Hajar, budak Mesir yang dipersembahkan oleh Firaun kepada Ibrahim. Menurut tradisi Islam, Ibrahim membawa Hajar dan Ismail ke Mekkah atas perintah Allah dan meninggalkan mereka di sana. Dalam kisah tersebut, Allah memerintahkan Ibrahim untuk meninggalkan Hajar dan Ismail di lembah tandus Mekkah (yang kemudian menjadi tempat suci Ka'bah) sebagai ujian iman dan kepercayaan kepada-Nya. Allah menyediakan air zamzam untuk mereka dan menjadikan Ismail dan keturunannya sebagai nenek moyang bangsa Arab.
Dari kisah keluarga Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, kita dapat melihat contoh keluarga sakinah yang didasarkan pada keimanan yang kokoh kepada Allah, keteguhan hati dalam menghadapi cobaan, dan ketaatan dalam menjalankan perintah-Nya. Meskipun diuji dengan ujian yang berat, keluarga ini tetap bersama dan memperoleh berkah serta keberkahan dari Allah SWT. Ini adalah inspirasi bagi umat Muslim dalam membangun keluarga yang kokoh dalam iman, saling mendukung, dan menghadapi cobaan dengan penuh kepercayaan kepada Allah.
KESIMPULAN DAN FATWAH
Sebagai kesimpulan dari kisah keluarga Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, kita dapat menarik beberapa pelajaran penting tentang keimanan, kesabaran, dan keteguhan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil:
- Keimanan yang Kuat: Keluarga Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menunjukkan keimanan yang kuat kepada Allah SWT. Mereka bersedia mengikuti perintah Allah, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun.
- Keteguhan dalam Ujian: Meskipun diuji dengan berbagai cobaan dan ujian, keluarga ini tetap teguh dalam iman dan memperoleh berkah dari Allah SWT. Mereka menjadikan setiap ujian sebagai peluang untuk menguatkan iman dan mendekatkan diri kepada Allah.
- Keluarga yang Sakinah: Meskipun dihadapkan dengan tantangan dan kesulitan, keluarga Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail tetap bersatu dan saling mendukung satu sama lain. Mereka memperoleh keberkahan dan kedamaian dalam hubungan keluarga yang harmonis.
Fatwah dari kisah ini adalah pentingnya memperkuat iman kepada Allah SWT, bersabar dalam menghadapi cobaan hidup, dan menjaga keutuhan serta harmoni dalam hubungan keluarga. Semua tindakan yang diambil oleh keluarga Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail didasarkan pada keyakinan yang kokoh kepada Allah dan kesediaan untuk menjalankan perintah-Nya. Dengan mengikuti jejak mereka, kita dapat memperoleh keberkahan dan kedamaian dalam hidup kita serta di akhirat. (Alim Academia)
Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar