Bagaimana Makna, Hikmah dan Rahasinya Azan dan Iqamah serta Dalilnya
Oleh : Dr. Basa Alim Tualeka, MSi
Portal Suara Academia: Pendekatan filosofi kehidupan menurut Islam mengenai azan dan iqamah yang dikumandangkan di telinga bayi yang baru lahir dan di telinga orang yang meninggal di liang lahat mencakup beberapa aspek penting yang berhubungan dengan keyakinan, spiritualitas, dan nilai-nilai moral. Berikut adalah penjelasan mengenai makna, hikmah, dan rahasia di balik tradisi ini:
1. Makna Spiritual
Azan dan Iqamah di Telinga Bayi Baru Lahir :
- Pengenalan kepada Allah dan Islam : Mengumandangkan azan di telinga kanan bayi dan iqamah di telinga kirinya adalah cara untuk memperkenalkan Allah dan agama Islam sejak awal kehidupan. Ini adalah panggilan pertama yang didengar oleh bayi, yang mengandung pesan keimanan dan pengakuan akan kebesaran Allah.
- Pengenalan akan Ibadah : Azan adalah seruan untuk shalat, yang merupakan salah satu rukun Islam. Dengan mendengarnya sejak lahir, bayi diperkenalkan kepada pentingnya shalat dan ibadah kepada Allah.
Azan di Telinga Orang yang Meninggal di Liang Lahat :
- Peringatan akan Akhirat : Mengumandangkan azan di telinga orang yang meninggal adalah pengingat bahwa kehidupan dunia telah berakhir dan saatnya untuk kembali kepada Allah. Ini adalah seruan terakhir yang mengingatkan akan kewajiban kepada Allah dan kehidupan setelah mati.
- Doa dan Ketenangan : Azan yang dikumandangkan adalah bentuk doa untuk memohon rahmat dan pengampunan Allah bagi orang yang meninggal, serta memberikan ketenangan kepada keluarga yang ditinggalkan.
2. Nilai-Nilai Filosofis
Tauhid (Monoteisme)
- Kepasrahan kepada Allah : Baik azan di telinga bayi maupun di telinga orang yang meninggal menekankan pentingnya tauhid, yaitu pengakuan akan keesaan Allah. Ini mengingatkan bahwa segala sesuatu, dari awal hingga akhir kehidupan, ada dalam kekuasaan Allah.
Pengingat akan Hidup dan Mati
- Awal dan Akhir Kehidupan : Mengumandangkan azan dan iqamah di awal kehidupan dan azan di akhir kehidupan mengingatkan bahwa hidup adalah perjalanan yang dimulai dan diakhiri dengan mengingat Allah. Ini menekankan siklus kehidupan yang harus dijalani dengan penuh keimanan.
3. Hikmah dan Manfaat
Hikmah untuk Bayi Baru Lahir
- Perlindungan dari Setan : Salah satu hikmah yang diyakini adalah bahwa mengumandangkan azan dapat melindungi bayi dari gangguan setan. Ini berdasarkan beberapa hadis yang meskipun lemah, tetap sering dijadikan pedoman oleh banyak umat Islam.
- Fondasi Spiritual : Mengumandangkan azan di telinga bayi menanamkan fondasi spiritual yang kuat sejak dini, sehingga diharapkan anak akan tumbuh dengan kesadaran akan pentingnya beribadah dan beriman kepada Allah.
Hikmah untuk Orang yang Meninggal
- Pengiring Kepergian : Azan yang dikumandangkan di telinga orang yang meninggal di liang lahat adalah pengiring yang memberikan penghormatan terakhir, serta mengingatkan kembali akan keesaan Allah di saat-saat terakhir kehidupan dunia.
- Doa untuk Pengampunan : Azan ini juga merupakan bentuk doa untuk memohon pengampunan dan rahmat dari Allah bagi orang yang meninggal, agar mereka diterima di sisi-Nya dengan penuh kasih sayang.
4. Rahasia dan Tradisi
Tradisi dan Warisan Islam
- Menjaga Tradisi : Mengumandangkan azan dan iqamah adalah bagian dari tradisi Islam yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Ini adalah cara untuk menjaga nilai-nilai agama dan memperkuat identitas keislaman dalam keluarga dan masyarakat.
- Mengajarkan Kebaikan : Dengan melaksanakan tradisi ini, umat Islam diajarkan untuk selalu mengingat Allah dalam segala situasi, baik saat kelahiran maupun kematian, serta menerapkan nilai-nilai kebaikan dan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.
Bahwa Pendekatan filosofi kehidupan menurut Islam mengenai azan dan iqamah yang dikumandangkan di telinga bayi baru lahir dan di telinga orang yang meninggal di liang lahat adalah refleksi dari nilai-nilai keimanan, tauhid, dan pengingat akan siklus kehidupan. Praktik ini mengandung makna spiritual yang dalam, menanamkan fondasi keimanan sejak dini, memberikan doa dan ketenangan, serta menjaga tradisi Islam yang kaya akan hikmah dan kebaikan.
Makna, Hikma dan Rahasia Azan Dan Iqamah di Telinga Bayi baru Lahir dan Telinga orang meninggal
Mengumandangkan azan dan iqamah di telinga bayi yang baru lahir dan di telinga orang yang meninggal adalah tradisi yang memiliki makna, hikmah, dan rahasia tersendiri dalam pandangan Islam. Berikut penjelasannya:
Makna dan Hikmah Azan dan Iqamah di Telinga Bayi Baru Lahir
- Pengenalan Awal kepada Keimanan: Azan dan iqamah yang dikumandangkan di telinga bayi baru lahir merupakan bentuk pengenalan awal kepada Allah dan ajaran Islam. Ini adalah cara untuk memastikan bahwa kata-kata pertama yang didengar oleh bayi adalah panggilan kepada Allah.
- Mengusir Setan : Salah satu hikmah yang diyakini adalah bahwa mengumandangkan azan di telinga bayi dapat mengusir setan. Hal ini berdasarkan hadis yang menyatakan bahwa setan tidak akan mengganggu bayi yang diazankan di telinganya.
- Pengingat akan Tugas Utama dalam Hidup : Azan adalah panggilan untuk sholat, yang merupakan salah satu rukun Islam. Dengan mendengar azan sebagai suara pertama, diharapkan anak akan selalu diingatkan akan tugas utamanya dalam hidup, yaitu beribadah kepada Allah.
- Memberikan Ketenangan : Suara azan diyakini dapat memberikan ketenangan dan rasa aman kepada bayi yang baru lahir, membantu mereka beradaptasi dengan dunia luar.
Makna dan Hikmah Azan di Telinga Orang yang Meninggal
- Pengingat Akhir Hidup : Azan yang dikumandangkan di telinga orang yang meninggal adalah pengingat bahwa perjalanan hidup di dunia telah berakhir dan panggilan untuk kembali kepada Allah telah tiba.
- Mengiringi Perjalanan ke Akhirat : Azan di telinga orang yang meninggal dapat dianggap sebagai pengiring perjalanan mereka menuju kehidupan setelah mati, dengan mengingatkan kembali kepada Allah dan mengesankan betapa pentingnya sholat dan ibadah selama hidup.
- Memohon Pengampunan dan Rahmat : Azan di liang lahat adalah bentuk doa dan harapan agar Allah mengampuni dosa-dosa orang yang meninggal dan memberikan rahmat serta tempat yang baik di akhirat.
Rahasia di Balik Tradisi Ini
- Koneksi Spiritual : Tradisi ini memperkuat koneksi spiritual antara manusia dan Tuhan sejak awal kehidupan hingga akhir hayat. Dengan azan dan iqamah, seseorang diingatkan akan kehadiran dan kebesaran Allah di setiap fase kehidupan.
- Menjaga Tradisi Islam : Mengamalkan azan dan iqamah di momen-momen penting dalam hidup menunjukkan ketaatan dan penghormatan terhadap tradisi dan ajaran Islam yang diwariskan dari generasi ke generasi.
- Menanamkan Nilai-Nilai Agama : Melalui praktik ini, nilai-nilai agama diajarkan dan diinternalisasi sejak awal kehidupan, sehingga membantu membentuk karakter dan kepribadian yang berlandaskan keimanan.
Meskipun ada perbedaan pandangan mengenai keabsahan dalil-dalil yang mendasari tradisi ini, banyak umat Islam yang meyakini hikmah dan keberkahan dari mengamalkan azan dan iqamah di telinga bayi yang baru lahir dan orang yang meninggal.
Berikut adalah beberapa dalil yang sering dijadikan dasar untuk mengumandangkan azan dan iqamah di telinga bayi yang baru lahir serta mengumandangkan azan di telinga orang yang meninggal:
Dalil Mengumandangkan Azan dan Iqamah di Telinga Bayi Baru Lahir
1. Hadis Riwayat Abu Dawud dan At-Tirmidzi :
- Dari Abu Rafi', ia berkata: "Aku melihat Rasulullah SAW mengumandangkan azan di telinga Hasan bin Ali ketika Fathimah melahirkannya."
- Abu Dawud meriwayatkan dalam Sunannya: "Aku melihat Rasulullah SAW mengumandangkan azan di telinga al-Hasan bin Ali ketika Fathimah melahirkannya."
Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mengumandangkan azan di telinga kanan Hasan bin Ali ketika ia baru lahir.
2. Hadis Riwayat Al-Baihaqi :
- Dari Al-Husain bin Ali, bahwa Nabi SAW bersabda: "Barang siapa yang lahir baginya seorang anak, lalu ia mengumandangkan azan di telinga kanannya dan iqamah di telinga kirinya, maka setan tidak akan mengganggunya."
Meskipun hadis ini memiliki derajat yang lemah, banyak ulama yang tetap mengamalkannya karena praktik ini dianggap memiliki nilai yang baik dan membawa keberkahan.
Dalil Mengumandangkan Azan di Telinga Orang yang Meninggal
Untuk dalil mengumandangkan azan di telinga orang yang meninggal, sebenarnya tidak ada hadis yang secara spesifik menyebutkan hal ini. Namun, beberapa ulama menyarankan praktik ini sebagai bentuk doa dan pengingat kepada Allah SWT. Mereka menganggapnya sebagai cara untuk memberikan ketenangan bagi orang yang meninggal dan mengiringi mereka dengan kalimat tauhid.
Pandangan Ulama
Beberapa ulama berpendapat bahwa meskipun dalil-dalil yang digunakan tidak memiliki sanad yang kuat, praktik ini masih dianjurkan karena nilai-nilai dan hikmah yang terkandung di dalamnya:
- Imam Nawawi : dalam kitabnya "Al-Adzkar" menyebutkan bahwa meskipun hadis tentang azan di telinga bayi tidaklah kuat, praktik ini tetap dianjurkan karena diambil dari hadis-hadis lain yang serupa.
- Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam kitab "Silsilah al-Ahadits adh-Dha'ifah wa al-Maudhu'ah" menyatakan bahwa hadis tentang azan di telinga bayi adalah lemah, namun banyak ulama yang tetap mengamalkannya karena nilai-nilai positif yang diyakini.
Meskipun tidak semua dalil yang digunakan memiliki kekuatan yang sama dalam hal sanad, praktik mengumandangkan azan dan iqamah di telinga bayi yang baru lahir serta azan di telinga orang yang meninggal dilakukan berdasarkan keyakinan akan hikmah dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Tradisi ini bertujuan untuk mengingatkan kepada kehadiran dan kebesaran Allah SWT sejak awal hingga akhir kehidupan. (Alim Academia)
Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar