Minggu, 22 September 2024

HIDUP ITU PILIHAN

Hidup Itu Pilihan

Oleh : Dr. Basa Alim Tualeka, MSi


Puisi : 

Angin Kehidupan

Si pesimis mengeluh tentang angin,  
Terlalu kencang, tak searah, tak menyenangkan,  
Dalam hembusannya, ia hanya melihat rintangan,  
Lalu menyerah, tenggelam dalam keluhan.  

Si optimis mengharap angin berubah,  
Dengan penuh harap, menanti angin berpaling,  
Keyakinannya teguh, walau angin tak pasti,  
Namun sering kali, ia hanya menunggu tanpa kendali.  

Si realistis menyesuaikan layar,  
Ia tak berharap angin berpihak,  
Melainkan membaca arah dengan cermat,  
Menggeser layar, menyesuaikan langkah,  
Ia tahu, bukan angin yang menentukan,  
Melainkan caranya menghadapi perjalanan.  

Si inovasi merekayasa arah,  
Ia tak tunduk pada angin yang datang,  
Dengan ide dan gagasan, ia menciptakan jalan,  
Mengubah badai menjadi kekuatan,  
Menghadapi tantangan dengan ketajaman,  
Sampai tujuan, di luar batas kemampuan.  

Namun si pasrah bertawakal kepada Allah,  
Tak gentar, tak risau oleh hembusan apapun,  
Ia melangkah dengan keyakinan,  
Bahwa di balik angin, ada ketetapan-Nya,  
Dengan hati yang tenang, ia berjalan,  
Menerima segala ujian dengan lapang dada.  

Angin kehidupan, tak bisa kita kendalikan,  
Namun dalam setiap hembusan, ada pelajaran,  
Dengan usaha, inovasi, dan tawakal,  
Kita akan sampai pada tujuan,  
Di mana ridha Allah menjadi pegangan,  
Dan hikmah-Nya selalu menyertai perjalanan.
(Obasa Leka). 


Filosofi kehidupan : “Si pesimis mengeluh tentang angin, si optimis mengharap angin berubah, si realistis menyesuaikan layar, si inovasi merekayasa agar sampai tujuan, si pasrah tawakal kepada Allah."

1. Si Pesimis Mengeluh tentang Angin

  • Filosofi: Pesimis berfokus pada hambatan dan cenderung merasa tak berdaya. Mereka melihat angin sebagai masalah yang tak bisa diatasi.
  • Pelajaran Hidup: Mengeluh tanpa tindakan hanya menambah beban, dan hidup menjadi stagnan. Sikap ini menghalangi pertumbuhan, karena tidak ada usaha untuk mencari solusi atau beradaptasi.
  • Refleksi: Pesimis cenderung melihat kekurangan tanpa mencari cara untuk bergerak maju. Mereka perlu mengubah perspektif untuk bisa menghadapi tantangan dengan lebih baik.


2. Si Optimis Mengharap Angin Berubah

  • Filosofi: Optimisme adalah keyakinan bahwa keadaan akan membaik. Namun, hanya berharap tanpa tindakan sering kali berakhir dengan kekecewaan.
  • Pelajaran Hidup: Optimisme harus diiringi dengan langkah nyata. Berharap perubahan datang tanpa upaya tidak akan menghasilkan apa pun.
  • Refleksi: Optimisme yang baik adalah yang aktif, di mana keyakinan pada hasil baik mendorong usaha dan kerja keras. Hanya berharap tidak cukup, perlu tindakan nyata.


3. Si Realistis Menyesuaikan Layar

  • Filosofi: Realisme mengajarkan adaptasi. Orang yang realistis memahami situasi dan menyesuaikan diri untuk mengatasinya. Menyesuaikan layar berarti menggunakan apa yang ada untuk mencapai tujuan, meskipun angin tak bisa diubah.
  • Pelajaran Hidup: Kehidupan selalu berubah, dan orang yang realistis mampu beradaptasi dengan situasi yang ada. Dengan menerima kenyataan dan menggunakan kekuatan yang tersedia, kita bisa tetap maju.
  • Refleksi: Tidak semua hal bisa diubah, tetapi kita bisa mengubah cara kita merespons keadaan. Realisme adalah tentang mengoptimalkan keadaan yang ada untuk meraih hasil terbaik.


4. Si Inovasi Merekayasa agar Sampai Tujuan

  • Filosofi: Inovasi adalah kemampuan untuk menemukan solusi kreatif di tengah tantangan. Orang yang inovatif tidak hanya menyesuaikan layar, tapi juga menciptakan cara baru untuk memastikan mereka sampai tujuan. Mereka mungkin menciptakan alat baru, mengubah rute, atau bahkan menciptakan tenaga alternatif jika diperlukan.
  • Pelajaran Hidup: Inovasi adalah kunci keberhasilan dalam dunia yang terus berubah. Ini melibatkan keberanian untuk mencoba hal-hal baru dan merekayasa ulang proses lama untuk mencapai tujuan yang lebih baik.
  • Refleksi: Orang yang inovatif menciptakan peluang dari hambatan. Di tengah angin yang tidak bersahabat, mereka merancang teknologi atau strategi baru untuk terus maju. Inovasi membuka jalan baru yang tidak terlihat oleh mereka yang hanya berfokus pada masalah.


5. Si Pasrah Tawakal kepada Allah

  • Filosofi: Tawakal adalah prinsip dalam Islam yang mengajarkan bahwa setelah usaha maksimal dilakukan, hasil akhirnya diserahkan kepada Allah. Ini bukan sikap menyerah, tetapi penyerahan penuh pada takdir Tuhan setelah melakukan segala yang bisa dilakukan.
  • Pelajaran Hidup: Tawakal memberikan ketenangan batin. Setelah semua usaha dilakukan, kita tidak perlu cemas tentang hasil, karena kita percaya bahwa Tuhan akan menentukan yang terbaik. Ini menyeimbangkan usaha keras dengan keyakinan pada ketentuan Ilahi.
  • Dalil Terkait:
    • Al-Qur'an (Ali 'Imran: 159): “Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
    • Hadits: "Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana burung yang keluar pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang petang dalam keadaan kenyang."


Filosofi Kehidupan yang Tersirat:

1. Keseimbangan Antara Usaha dan Takdir

  • Filosofi ini menekankan pentingnya keseimbangan antara usaha, adaptasi, inovasi, dan tawakal. Usaha adalah bagian dari tanggung jawab manusia, tetapi hasilnya berada di tangan Tuhan. Setelah semua dilakukan, tawakal membawa kedamaian.


2. Adaptasi, Inovasi, dan Kreativitas dalam Menghadapi Tantangan

  • Kehidupan penuh dengan perubahan yang tak bisa dihindari, seperti angin yang tak bisa dikendalikan. Namun, dengan kemampuan beradaptasi dan inovasi, manusia mampu menemukan jalan baru untuk tetap maju. Inovasi adalah kemampuan untuk menemukan solusi kreatif dan baru di tengah tantangan.


3. Kesadaran akan Batas Usaha Manusia

  • Manusia memiliki keterbatasan. Setelah melakukan semua yang bisa, penting untuk menyadari bahwa ada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Di sini, tawakal memainkan peran penting dalam memberikan ketenangan, karena kita percaya bahwa segala sesuatu akan berjalan sesuai kehendak Tuhan.


4. Kesabaran dan Keyakinan dalam Proses

  • Inovasi dan adaptasi membutuhkan kesabaran, karena tidak semua hasil datang dengan segera. Sikap realistis dan tawakal memungkinkan kita untuk tetap maju meskipun tantangan menghadang, tanpa kehilangan keyakinan pada proses yang kita jalani.


Kata kunci : Bahwa Dalam kehidupan, kita akan selalu menghadapi tantangan yang tak terduga. Pesimisme, optimisme, realisme, inovasi, dan tawakal masing-masing memiliki peran penting dalam cara kita merespons masalah. Namun, jalan terbaik adalah menggabungkan realisme dan inovasi dengan tawakal. Berusaha sebaik mungkin, berinovasi ketika perlu, dan kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah adalah resep untuk menghadapi kehidupan yang penuh ketidakpastian. (Alim Academia)



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini