Sabtu, 05 Oktober 2024

HIDUP DAN MATI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Hidup dan Mati dalam Perspektif Islam

Oleh : Basa Alim Tualeka
Jamaah Masjid Al Ikhlas Palm Spring Regency Surabaya 


Puisi :

Hidup dan Mati, Takdir yang Pasti


Hidup dan mati, dua takdir yang pasti,  
Wajib bagi setiap insan yang mencari arti.  
Allah memberi perintah, hidup yang benar,  
Berjalan lurus, dengan iman yang segar.

Hidup ini bukan sekadar nafas,  
Namun perjalanan jiwa penuh makna yang luas.  
Shalat di tegakkan, puasa dijaga,  
Zakat disampaikan, dan haji dijalani bila mampu tiba.

Rukun Islam sebagai penopang utama,  
Jalan menuju ridha-Nya, damai selamanya.  
Hidup dijalani dengan hati yang suci,  
Menghindari maksiat, menjalankan perintah-Nya tanpa terhenti.

Dan ketika mati tiba, tak ada yang tahu,  
Ia datang dengan tenang, atau datang penuh sendu.  
Namun Allah mengajarkan cara yang tepat,  
Mati dalam husnul khatimah, jiwa pun merapat.

Perintah hidup bukan hanya sekadar menjalani,  
Tapi merawat iman, dan budi pekerti.  
Cara mati pun sudah disampaikan,  
Kembali pada-Nya, bersih dari dosa dan kesalahan.

Larangan diatur, dosa dijauhi,  
Hidup tak hanya tentang dunia yang dilalui.  
Mati adalah awal, menuju keabadian,  
Tempat di mana setiap amal jadi timbangan.

Wahai insan, jangan kau lengah,  
Hidup ini singkat, tak ada yang abadi di bawah megah.  
Siapkan dirimu untuk akhir yang pasti,  
Hidup dalam perintah-Nya, mati dengan jiwa yang suci.

Jalan menuju surga terbentang luas,  
Dengan rukun iman yang tegak kokoh dan jelas.  
Percaya pada Allah, malaikat, kitab, dan rasul-Nya,  
Qadha dan qadar, serta hari akhir yang menantikan kita.

Hidup dan mati, itulah takdir Ilahi,  
Tugas kita hanya menjalani dengan nurani,  
Di dunia kita berbuat, di akhirat kita berpulang,  
Semoga ridha-Nya menyelimuti setiap insan yang datang. (Obasa Leka). 


Portal Suara Academia: Bahwa Hidup dan mati adalah dua kenyataan yang pasti bagi setiap makhluk yang diciptakan oleh Allah. Dalam Islam, hidup bukanlah sekadar perjalanan duniawi yang fana, tetapi sebuah amanah untuk mengabdi kepada Allah, sementara mati adalah pintu menuju kehidupan abadi di akhirat. Oleh karena itu, Islam mengatur dengan jelas bagaimana seorang Muslim harus menjalani kehidupannya dan mempersiapkan kematiannya dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.


A. Dalil Tentang Hidup dan Mati

1. Kehidupan di Dunia Sebagai Ujian

Allah menegaskan bahwa kehidupan dunia hanyalah ujian bagi manusia untuk melihat siapa yang paling baik amalnya. Hidup bukanlah tempat untuk bersenang-senang semata, tetapi kesempatan untuk berbuat kebaikan sebelum datangnya kematian.

Dalil Al-Qur'an:

"Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun." (QS. Al-Mulk: 2)

2. Kematian Adalah Pasti

Setiap makhluk bernyawa pasti akan merasakan kematian. Tidak ada satu pun makhluk yang bisa lari dari kematian, dan setiap manusia akan mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya di hadapan Allah setelah kematian.

Dalil Al-Qur'an:

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan." (QS. Ali-Imran: 185)

3. Hidup Adalah Untuk Beribadah

Allah menjelaskan bahwa tujuan utama manusia dan jin diciptakan adalah untuk beribadah kepada-Nya. Segala amal perbuatan yang kita lakukan di dunia akan dicatat dan diperhitungkan di akhirat.

Dalil Al-Qur'an:

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (QS. Az-Zariyat: 56)

4. Kehidupan Akhirat Lebih Baik dan Kekal

Islam mengajarkan bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, sedangkan kehidupan akhirat lebih baik dan kekal. Oleh karena itu, setiap Muslim harus fokus mempersiapkan amal untuk kehidupan di akhirat.

Dalil Al-Qur'an:

"Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal." (QS. Al-A’la: 17)


B. Hidup yang Benar Menurut Ajaran Islam

1. Tauhid (Mengesakan Allah)

Tauhid adalah inti dari ajaran Islam. Hidup yang benar harus dimulai dengan keimanan kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan tidak mempersekutukan-Nya dengan apapun. Tauhid adalah pondasi utama yang menjaga Muslim dari kesesatan.

Dalil Al-Qur'an:

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun." (QS. An-Nisa: 36)

2. Menjalankan Rukun Islam

Rukun Islam adalah lima tiang yang menjadi landasan bagi kehidupan seorang Muslim, yaitu syahadat, sholat, puasa, zakat, dan haji. Setiap Muslim diwajibkan untuk menjalankan rukun ini sebagai wujud pengabdian kepada Allah.

Dalil Hadis:

Islam dibangun atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan, dan haji ke Baitullah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Berbuat Kebaikan (Amal Shaleh)

Hidup yang benar juga diisi dengan amal shaleh. Setiap Muslim dituntut untuk berbuat kebaikan kepada sesama, menebarkan kasih sayang, dan membantu orang yang membutuhkan. Amal shaleh adalah investasi jangka panjang bagi kehidupan di akhirat.

Dalil Al-Qur'an:

"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (QS. Az-Zalzalah: 7)

4. Menjaga Akhlak Mulia

Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Hidup yang benar dalam Islam berarti menjaga perilaku baik, berbicara sopan, dan berinteraksi dengan sesama manusia dengan cara yang baik. Akhlak mulia adalah cerminan dari keimanan seseorang.

Dalil Hadis:

"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad)


C. Mati yang Benar: Husnul Khatimah

Kematian yang baik (husnul khatimah) adalah dambaan setiap Muslim. Mati dengan iman yang kuat, sholat yang terjaga, dan amal shaleh adalah tanda kematian yang baik. Untuk mencapai husnul khatimah, setiap Muslim harus mempersiapkan diri dengan selalu beribadah, bertaubat, dan menjaga hubungan baik dengan Allah dan sesama manusia.


1. Meminta Husnul Khatimah

Seorang Muslim dianjurkan untuk selalu berdoa agar diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah, karena hanya dengan rahmat dan ridha Allah kita dapat meninggal dalam keadaan baik.

Dalil Hadis:

"Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallah’, maka dia akan masuk surga." (HR. Abu Dawud)

2. Bertaubat Sebelum Mati

Islam mengajarkan untuk senantiasa bertaubat atas dosa-dosa yang pernah dilakukan. Allah sangat menyukai hamba-Nya yang bertaubat dan berjanji akan mengampuni dosa-dosanya sebelum ajal menjemput.

Dalil Al-Qur'an:

"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (QS. An-Nur: 31)

3. Menjaga Sholat Hingga Akhir Hayat

Sholat adalah ibadah yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat. Oleh karena itu, setiap Muslim harus menjaga sholatnya hingga akhir hayat sebagai tanda ketaatan kepada Allah.

Dalil Hadis:

"Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya." (HR. Tirmidzi)


D. Larangan yang Harus Dihindari

Untuk meraih husnul khatimah dan kebahagiaan di akhirat, Islam melarang berbagai perbuatan dosa dan maksiat, di antaranya:

1. Syirik

Menyekutukan Allah dengan sesuatu adalah dosa terbesar dalam Islam. Orang yang mati dalam keadaan syirik akan kekal di dalam neraka.

Dalil Al-Qur'an:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (QS. An-Nisa: 48)

2. Berbuat Zalim

Islam melarang perbuatan zalim atau menyakiti orang lain. Orang yang zalim akan menghadapi balasan yang berat di akhirat.

Dalil Al-Qur'an:

"Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka." (QS. Hud: 113)


E. kehidupan setelah mati menurut Al-Qur'an dan hadits

1. Al-Qur'an Surat Al-Baqarah (2:28):

"Bagaimana kamu dapat mengingkari (keberadaan) Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu, lalu Dia menghidupkan kamu kembali, kemudian kepada-Nya lah kamu dikembalikan."

Ayat ini menjelaskan bahwa manusia mengalami beberapa fase, yaitu mati sebelum lahir, hidup di dunia, mati kembali, dan dihidupkan kembali pada hari kebangkitan.

2. Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun (23:15-16):

"Kemudian, sesungguhnya kamu setelah itu benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu akan dibangkitkan pada hari kiamat."

Ini adalah penegasan bahwa setelah kehidupan di dunia, manusia akan mati dan dibangkitkan lagi pada hari kiamat.

3. Al-Qur'an Surat Yasin (36:51-52):

"Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata, 'Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur (kubur) kami? Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul-Nya."

Ayat ini menggambarkan suasana kebangkitan manusia setelah kematian, ketika mereka dibangkitkan dari kubur mereka pada hari kiamat.

4. Hadits Nabi ﷺ tentang Kehidupan Setelah Mati:

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Sesungguhnya di dalam kubur ada kehidupan setelah mati. Apabila seorang mukmin meninggal dunia, maka Allah mengutus dua malaikat untuk bertanya kepadanya di dalam kuburnya. Maka, jika ia menjawab dengan benar, ia diberikan kenikmatan dalam kuburnya sampai hari kiamat. Namun, jika ia tidak dapat menjawab, ia mendapatkan siksa kubur." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menjelaskan bahwa kehidupan setelah mati tidak hanya dimulai di hari kebangkitan, tetapi sudah ada proses awal di alam kubur.


F. Hikmah dan Makna adanya kehidupan setelah kematian

1. Kehidupan Setelah Kematian

Kematian bukanlah akhir, tetapi transisi menuju kehidupan yang abadi, baik berupa kebahagiaan (surga) maupun kesengsaraan (neraka), tergantung amal dan keimanan.

2. Motivasi untuk Berbuat Baik

Mengetahui adanya kehidupan setelah mati membuat seorang muslim lebih bersemangat dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya karena setiap amal akan dipertanggungjawabkan.

3. Kebangkitan dan Hari Akhir

Semua manusia akan dibangkitkan untuk dihisab di hadapan Allah pada hari kiamat, di mana setiap perbuatan, sekecil apapun, akan mendapat balasan.


G. Kesimpulan

  1. Hidup dan mati adalah kewajiban yang diberikan oleh Allah kepada setiap insan manusia. Allah memberikan petunjuk dalam Al-Qur'an dan melalui Rasul-Nya agar manusia menjalani hidup yang benar dengan beribadah kepada-Nya, berbuat baik, dan menjaga akhlak mulia. Mati yang baik (husnul khatimah) adalah tujuan akhir setiap Muslim, dan hanya dapat dicapai dengan keimanan yang kokoh, taubat yang tulus, dan amal shaleh yang istiqomah.
  2. Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk menjalani hidup yang benar dan meraih husnul khatimah, sehingga bisa kembali kepada Allah dalam keadaan diridhoi-Nya.
  3. Islam mengajarkan bahwa hidup setelah mati adalah suatu kepastian. Kehidupan di dunia adalah ujian sementara, sedangkan kehidupan akhirat adalah tujuan yang kekal. Dalil-dalil Al-Qur’an dan hadits mengingatkan umat muslim untuk mempersiapkan diri dengan baik, karena semua amal perbuatan akan ditimbang di akhirat. (Alim Academia)




Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini