Kamis, 31 Oktober 2024

PERNIKAHAN YANG SUCI & UTUH


Rahasia Pernikahan yang Kaffah, Utuh, dan Langgeng: Metode dan Pola Merawatnya

Oleh : Dr. Basa Alim Tualeka, M.Si


Puisi :

"Rahasia Pernikahan"

Pernikahan yang suci, janji diikrarkan,
Di depan saksi dan Tuhan disematkan,
Dua hati bersatu dalam keikhlasan,
Membangun rumah penuh cinta dan kesabaran.

Senyum di pagi hari, doa di malam sunyi,
Saling genggam tangan saat lelah menyelimuti,
Tawa renyah dan air mata berbagi,
Dalam suka dan duka, setia tak teringkari.

Bukan tanpa badai, bukan tanpa perih,
Namun cinta sejati bertahan, takkan letih,
Dengan iman sebagai penopang dan cahaya,
Jalan panjang dilalui dengan kepala terangkat bahagia.

Mari berjanji lagi setiap hari,
Mencintai dalam kebaikan, menebar harmoni,
Sampai usia tak lagi muda,
Kasih ini tetap utuh, penuh makna.

Dalam dekapan kasih Ilahi,
Semoga pernikahan ini kekal hingga nanti,
Menjadi cerita indah, bukti setia,
Hingga surga pun merayakan cinta.
(Obasa Leka).



Pendahuluan

Portal Suara Academia: Pernikahan adalah ikatan suci yang tak hanya melibatkan dua individu, tetapi juga menjadi komitmen di hadapan Tuhan untuk membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Untuk mencapai pernikahan yang kaffah (sempurna), utuh, dan langgeng, perlu pendekatan yang penuh kesadaran, pengorbanan, dan usaha berkelanjutan. Berikut adalah beberapa prinsip dan metode yang bisa diterapkan dalam menjaga keutuhan pernikahan.


1. Komunikasi yang Terbuka dan Jujur

Komunikasi adalah fondasi utama dari hubungan yang sehat. Pasangan yang mampu berbicara dengan jujur tentang perasaan, harapan, dan kekhawatiran mereka lebih mungkin untuk menghindari konflik berkepanjangan. Beberapa tips dalam menjaga komunikasi adalah:

Jadikan dialog rutin sebagai prioritas.

Dengarkan pasangan dengan empati, tanpa menghakimi.

Gunakan kata-kata yang konstruktif dan hindari nada tinggi.


2. Memelihara Kepercayaan

Kepercayaan adalah modal dasar yang harus dijaga dalam hubungan. Ketika rasa percaya rusak, sangat sulit untuk memperbaikinya. Untuk mempertahankan kepercayaan:

Selalu konsisten dengan apa yang dikatakan dan dilakukan.

Jujur dalam hal-hal kecil maupun besar.

Jangan ragu untuk meminta maaf ketika melakukan kesalahan dan berusaha memperbaikinya.


3. Menghargai Perbedaan

Setiap individu memiliki latar belakang, pemikiran, dan cara pandang yang berbeda. Dalam pernikahan, perbedaan ini seharusnya menjadi sumber kekuatan, bukan kelemahan. Menghargai perbedaan bisa diwujudkan dengan:

Menerima pasangan apa adanya tanpa berusaha mengubahnya sepenuhnya.

Fokus pada kesamaan dan mencari titik temu saat terjadi perbedaan pendapat.


4. Menghidupkan Aspek Spiritual dalam Hubungan

Pernikahan yang kaffah adalah pernikahan yang juga dipenuhi dengan elemen spiritual. Melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan dan aktivitas rumah tangga bisa menguatkan ikatan batin antara suami dan istri. Langkah-langkah yang bisa diambil meliputi:

Berdoa bersama, seperti doa harian atau doa setelah shalat.

Membaca dan memahami ajaran-ajaran agama yang relevan untuk membimbing rumah tangga.

Menghadiri kajian atau kegiatan rohani secara bersama-sama.


5. Menjaga Kemesraan dan Romansa

Seringkali, romansa dalam pernikahan memudar seiring berjalannya waktu. Penting untuk terus memupuk rasa cinta dengan tindakan-tindakan kecil yang bermakna, seperti:

Memberikan kejutan kecil seperti catatan cinta atau hadiah sederhana.

Menghabiskan waktu berdua tanpa gangguan untuk mempererat hubungan.

Mengingat momen-momen berharga dalam perjalanan pernikahan.


6. Mengelola Konflik dengan Bijaksana

Tidak ada pernikahan tanpa konflik, namun cara mengelola konflik tersebut yang membuat perbedaan. Strategi untuk mengelola konflik meliputi:

Jangan terburu-buru menyalahkan, fokus pada masalahnya, bukan orangnya.

Beri waktu sejenak untuk menenangkan diri sebelum melanjutkan diskusi.

Temukan solusi bersama yang adil dan menguntungkan kedua pihak.


7. Membangun Kebiasaan Positif

Kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari dapat memiliki dampak besar dalam jangka panjang. Beberapa kebiasaan yang bisa membantu menjaga keutuhan pernikahan adalah:

Memberikan pujian kepada pasangan setiap kali ada kesempatan.

Mengucapkan terima kasih untuk hal-hal kecil yang sering dianggap sepele.

Menjaga hubungan fisik yang sehat dan saling mendukung secara emosional.


Kesimpulan

Pernikahan yang utuh dan langgeng membutuhkan usaha dan komitmen yang konsisten dari kedua belah pihak. Dengan memelihara komunikasi, membangun kepercayaan, menghargai perbedaan, dan menghidupkan aspek spiritual, pasangan dapat menciptakan pernikahan yang harmonis. Penting untuk mengingat bahwa pernikahan adalah perjalanan panjang yang memerlukan pengorbanan, cinta, dan kerja sama tanpa henti. (Alim Academia)



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini