Senin, 09 Desember 2024

STRATEGI MENCAPAI PERTUMBUHAN EKONOMI 8-10% DAN MENINGKATKAN RASIO PAJAK

Oleh: Mangesti Waluyo Sedjati


Pendahuluan

Portal Suara Academia: Pertumbuhan ekonomi tinggi merupakan kunci keberhasilan pembangunan suatu negara. Indonesia, dengan ambisi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8-10% dan meningkatkan rasio pajak, memiliki peluang besar untuk memperkuat fondasi ekonomi sekaligus memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Namun, tantangan seperti ketergantungan pada ekspor komoditas mentah, ketimpangan pembangunan antarwilayah, serta kualitas infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) menjadi penghalang yang perlu diatasi dengan strategi terintegrasi.

Artikel ini akan membahas roadmap strategi untuk mencapai target tersebut, mencakup peningkatan investasi, pengembangan infrastruktur, penguatan industri, reformasi kebijakan fiskal, dan upaya meningkatkan rasio pajak. Setiap strategi dirancang untuk memberikan solusi atas tantangan struktural yang dihadapi oleh Indonesia.


Strategi Peningkatan Investasi

1. Penyederhanaan Regulasi dan Kepastian Hukum

Untuk menarik investasi domestik dan asing, penyederhanaan regulasi menjadi keharusan. Sistem OSS (Online Single Submission) telah mempermudah proses perizinan usaha. Namun, perlu disertai pengawasan agar implementasinya berjalan optimal. Kepastian hukum, terutama dalam penanganan sengketa investasi, juga menjadi prioritas untuk menjaga kepercayaan investor.

2. Insentif Fiskal

Pemerintah perlu memberikan insentif pajak untuk sektor prioritas seperti manufaktur, teknologi, dan energi terbarukan. Selain itu, pengembangan Zona Ekonomi Khusus (KEK) dapat menarik investasi melalui pembebasan bea masuk dan fasilitas infrastruktur unggulan.

3. Promosi Investasi

Promosi aktif melalui forum investasi internasional, roadshow, dan kerja sama strategis dengan negara maju harus terus digencarkan. Di sisi lain, pemberdayaan investor lokal melalui akses pendanaan yang mudah juga perlu ditingkatkan.


Pengembangan Infrastruktur

1. Infrastruktur Fisik

Proyek Strategis Nasional (PSN) yang meliputi pembangunan jalan tol, bandara, dan pelabuhan telah menunjukkan hasil signifikan. Namun, percepatan pembangunan infrastruktur di luar Jawa menjadi langkah penting untuk menurunkan ketimpangan wilayah dan menekan biaya logistik, yang saat ini mencapai 23,5% dari PDB.

2. Infrastruktur Digital

Pemerataan akses internet melalui program Palapa Ring perlu dilanjutkan untuk mendukung ekonomi digital. Infrastruktur digital yang memadai juga akan meningkatkan produktivitas UMKM dan daya saing Indonesia di kancah global.

3. Skema Pendanaan Inovatif

Pendanaan infrastruktur dapat diperkuat melalui kerja sama pemerintah dan swasta (KPBU) serta penerbitan obligasi infrastruktur. Skema ini mampu mengurangi ketergantungan pada anggaran pemerintah.


Penguatan Sektor Industri dan Hilirisasi

1. Hilirisasi Sumber Daya Alam

Hilirisasi menjadi langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk ekspor. Contoh sukses seperti pengembangan industri baterai kendaraan listrik dari nikel dapat diterapkan pada komoditas lain seperti bauksit dan kelapa sawit.

2. Diversifikasi Ekonomi

Sektor pariwisata berbasis keberlanjutan dan ekonomi kreatif harus menjadi fokus baru. Pemerintah perlu mendukung inisiatif ini melalui insentif bagi pelaku industri kreatif dan pengembangan destinasi unggulan seperti Labuan Bajo dan Mandalika.


Reformasi Kebijakan Fiskal dan Moneter

1. Optimalisasi Penerimaan Pajak

Pemerintah harus memperluas basis pajak dengan mengintegrasikan sektor informal dan digital melalui reformasi administrasi perpajakan. Digitalisasi sistem pajak akan meningkatkan efisiensi dan transparansi.

2. Pengelolaan Inflasi

Stabilitas harga pangan dan kebijakan suku bunga yang kompetitif sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat. Bank Indonesia perlu terus bersinergi dengan kementerian terkait untuk memastikan inflasi terkendali.


Peningkatan Rasio Pajak

1. Tantangan

Rasio pajak Indonesia masih rendah, yaitu 10,9% dari PDB pada 2021, jauh di bawah rata-rata Asia Pasifik (19,8%). Struktur ekonomi informal yang dominan juga menjadi tantangan dalam memperluas basis pajak.

2. Solusi

  • Pemanfaatan Big Data: Teknologi ini dapat memetakan potensi pajak dan mengidentifikasi wajib pajak baru.
  • Penegakan Hukum: Sanksi tegas terhadap pelanggaran perpajakan perlu diperkuat untuk membangun kepercayaan publik.


Pengukuran dan Monitoring

1. Indikator Utama

Produk Domestik Bruto (PDB), inflasi, dan indikator kesejahteraan seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi tolok ukur utama keberhasilan strategi ekonomi.

2. Kolaborasi Antar Lembaga

Sinergi antara Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia, dan Kementerian Keuangan harus diperkuat untuk memastikan konsistensi data dan analisis.

3. Transparansi dan Akuntabilitas

Pemerintah perlu secara rutin mempublikasikan hasil monitoring dan melibatkan auditor independen untuk memastikan pelaksanaan program sesuai tujuan.


Kesimpulan

Target pertumbuhan ekonomi 8-10% dan peningkatan rasio pajak adalah langkah strategis untuk membawa Indonesia menuju negara maju. Peningkatan investasi, pengembangan infrastruktur, penguatan industri, dan reformasi kebijakan ekonomi menjadi pilar utama dalam roadmap transformasi ini.

Keberhasilan implementasi strategi ini membutuhkan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Dengan kerja sama yang erat dan kebijakan yang konsisten, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan kompetitif di tingkat global. Wallahu a’lam. (MWS)



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini