Usia 60–70 tahun dalam Islam adalah fase istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menyelaraskan syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat
Oleh : Basa Alim Tualeka (Obasa)
Puisi:
"Usia Emas Menuju Abadi"
Pendahuluan
Dalam Islam, usia 60–70 tahun merupakan masa yang sangat penting bagi setiap individu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai pendekatan spiritual. Pendekatan ini melibatkan empat dimensi utama, yaitu syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat.
1. Syariat
Syariat mengajarkan umat untuk memperbanyak ibadah wajib dan sunnah, seperti shalat, zakat, dan taubat. Di usia ini, seseorang dianjurkan untuk semakin meningkatkan kualitas ibadah dan beramal shaleh sebagai bekal kehidupan akhirat.
2. Tarekat
Tarekat memberikan jalan spiritual yang lebih mendalam, melalui dzikir, wirid, dan pelatihan rohani. Dalam tarekat, seseorang berusaha membersihkan jiwa dari sifat-sifat buruk untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh kesadaran.
3. Hakikat
Hakikat menyarankan agar seseorang memahami esensi dari ibadah dan kehidupan. Pencapaian hakikat ini mendorong individu untuk beribadah dengan ikhlas, seolah-olah melihat Allah dalam setiap amal perbuatan.
4. Makrifat
Makrifat adalah puncak dari pemahaman spiritual, di mana seseorang mengenal Allah dengan segenap hatinya, menyadari bahwa kehidupan dunia ini sementara, dan sepenuhnya menyerahkan urusan kepada Allah.
Melalui pendekatan ini, orang yang berusia 60–70 tahun diharapkan dapat menjalani hidup dengan penuh ketenangan, kebijaksanaan, dan persiapan untuk kehidupan akhirat yang lebih baik. Berikut adalah uraian lengkapnya :
1. Hukum Syariah
Syariah adalah landasan utama dalam menjalankan ajaran Islam. Orang yang berusia lanjut dianjurkan untuk memperbanyak amal sesuai syariat.
A. Meningkatkan Ibadah Wajib dan Sunnah
Menjaga shalat lima waktu dengan khusyuk.
Memperbanyak shalat sunnah seperti tahajud, dhuha, dan witir.
Membayar zakat dan menyempurnakannya dengan sedekah.
Jika belum, menunaikan ibadah haji.
Dalil: “Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan." (QS. Al-Baqarah: 148)
B. Taubat dan Istighfar
Bertaubat atas dosa masa lalu dengan istighfar yang sungguh-sungguh.
Mengucapkan istighfar setiap saat:
"Astaghfirullahal 'Adzim, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaih."
2. Pendekatan Tarekat
Tarekat adalah jalan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui latihan jiwa dan ibadah tambahan.
A. Dzikir dan Wirid
Berzikir secara rutin dengan asma Allah (Lafaz La ilaha illallah atau Subhanallah wa bihamdihi, subhanallahil 'azhim).
Melaksanakan wirid yang diajarkan oleh mursyid tarekat yang diikuti.
B. Meningkatkan Kedisiplinan Spiritual
Bergabung dengan tarekat yang sah dan menjalankan suluk (latihan rohani).
Mengikuti majelis ilmu dan halaqah dzikir.
Dalil: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra’d: 28)
3. Pendekatan Hakikat
Hakikat adalah pemahaman mendalam tentang esensi dari ibadah dan kehidupan.
A. Kesadaran tentang Kehidupan Sementara
Menyadari bahwa hidup adalah ujian dan sementara.
Melatih hati untuk ikhlas dalam setiap amal, tanpa mengharap balasan duniawi.
B. Meningkatkan Ihsan
Beribadah seolah-olah melihat Allah, atau menyadari bahwa Allah selalu melihat kita.
Dalil : “Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan, hiburan, perhiasan, saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan." (QS. Al-Hadid: 20)
4. Pendekatan Makrifat
Makrifat adalah puncak pemahaman, yakni mengenal Allah secara mendalam melalui hati dan pengalaman spiritual.
A. Menghampiri Allah dengan Rasa Cinta
Melakukan semua amal ibadah dengan penuh cinta kepada Allah.
Memahami sifat-sifat Allah dan memantulkan sifat-sifat tersebut dalam kehidupan.
B. Meninggalkan Kepentingan Duniawi
Mengurangi keterikatan pada harta, jabatan, dan urusan duniawi lainnya.
Menyerahkan segala urusan kepada Allah dengan tawakkal penuh.
Dalil : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Kesimpulan
Pendekatan Islam bagi orang berusia 60–70 tahun tidak hanya mencakup dimensi syariat, tetapi juga mencakup perjalanan spiritual melalui tarekat, hakikat, dan makrifat.
- Syariah memastikan setiap amal sesuai aturan.
- Tarekat membantu meningkatkan kedisiplinan dalam ibadah dan latihan spiritual.
- Hakikat memberikan pemahaman mendalam tentang makna ibadah.
- Makrifat membawa seseorang pada kedekatan sejati dengan Allah.
Orang yang berada di usia ini hendaknya menjadikan setiap langkah sebagai bekal untuk akhirat, dengan senantiasa berpegang pada cinta dan pengabdian kepada Allah SWT. (Alim Academia)
Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar