Minggu, 09 Februari 2025

ABU NAWAS 05 : MENJUAL RAJA

 

Abu Nawas Menjual Raja, Sehingga Menjadi Raja Sejati

Oleh : Basa Alim Tualeka (Obasa). 


Puisi : 

"Pemimpin Sejati"

Seorang raja bertanya padaku,
"Bisakah kau menjualku?"
Aku tersenyum, menatap wajahnya,
Lalu mengangguk, penuh makna.

Di pasar ramai aku berdiri,
"Di sini ada seorang hamba dijual!"
Orang-orang tertawa, bingung sendiri,
"Namun ingat, dia adalah seorang raja yang mahal!"

Mereka bertanya, mengapa demikian?
Bukankah raja tak punya harga?
Aku menjawab dengan bijaksana,
"Pemimpin sejati tak bisa dibeli, tak bisa dijual."

Bukan emas, bukan permata,
Bukan jabatan, bukan tahta,
Nilai pemimpin ada di hati,
Dalam keadilan, dalam bakti.

Raja tertawa, lalu mengerti,
Bahwa pemimpin bukan komoditi,
Ia adalah cahaya, penerang negeri,
Bukan sekadar kuasa, tapi amanah abadi. (Obasa).


Pendahuluan

Abu Nawas adalah seorang tokoh legendaris yang terkenal dengan kecerdasan dan kelicikannya dalam menghadapi tantangan, terutama dari Raja Harun Al-Rasyid. Kisah-kisahnya sering mengandung humor sekaligus pelajaran berharga tentang kehidupan, kepemimpinan, dan kebijaksanaan.

Salah satu kisah yang menarik adalah ketika Raja Harun Al-Rasyid menguji kecerdikan Abu Nawas dengan tantangan yang tidak biasa: menjual seorang raja di pasar. Melalui kisah ini, tersirat pesan mendalam tentang makna kepemimpinan yang sejati, bahwa harga seorang pemimpin tidak bisa diukur dengan uang, melainkan dengan kebijaksanaan dan keadilannya dalam memimpin rakyat.


Isi Cerita


Tantangan dari Raja

Pada suatu hari di istana, Raja Harun Al-Rasyid duduk santai bersama Abu Nawas. Sang Raja yang sering menguji kecerdikan penasihatnya itu tiba-tiba bertanya,

"Abu Nawas, apakah kau bisa menjualku di pasar?"

Abu Nawas yang selalu siap menghadapi tantangan dengan akalnya yang cerdik pun tersenyum dan menjawab,

"Tentu, Baginda! Saya bisa menjual apa saja, bahkan seorang raja sekalipun."

Raja yang penasaran lalu berkata,

"Baiklah, kalau begitu buktikan! Aku ingin melihat bagaimana kau akan melakukannya."

Tanpa membuang waktu, Abu Nawas segera membawa sang Raja ke pasar, dengan beberapa pengawal yang ikut menyaksikan kejadian langka ini.


Menjual Raja di Pasar

Setibanya di pasar yang ramai, Abu Nawas berdiri di tengah-tengah kerumunan dan mulai berteriak,

"Wahai para pedagang dan pembeli! Di sini ada seorang hamba yang akan dijual! Tetapi ingat, dia bukan sembarang hamba. Harganya sangat mahal karena dia adalah seorang raja!"

Orang-orang di pasar terkejut mendengar pengumuman tersebut. Mereka pun mulai mengerumuni Abu Nawas dan sang Raja dengan rasa ingin tahu.

Salah satu pedagang bertanya dengan heran, "Jika benar dia seorang raja, mengapa harus dijual?"


Abu Nawas tersenyum dan menjawab,

"Karena seorang pemimpin sejati tidak bisa dinilai dengan uang. Nilai seorang raja bukanlah pada harga yang bisa ditawar di pasar, melainkan pada kebijaksanaannya, keadilannya, dan cintanya kepada rakyat."

Mendengar jawaban itu, Raja Harun Al-Rasyid terdiam sejenak. Kemudian, ia tertawa terbahak-bahak karena menyadari pelajaran berharga yang baru saja ia terima.


Pelajaran Berharga dari Abu Nawas

Melalui cara yang unik dan penuh humor, Abu Nawas berhasil menyampaikan pesan mendalam bahwa seorang pemimpin sejati tidak bisa "dijual" atau diukur dengan uang. Kepemimpinan bukanlah tentang harga atau kekayaan, melainkan tentang tanggung jawab, keadilan, dan kebijaksanaan dalam melayani rakyat.

Raja Harun Al-Rasyid pun semakin menghargai kecerdikan Abu Nawas. Sebagai bentuk apresiasi, ia memberikan hadiah kepada penasihatnya yang cerdik itu.


Kesimpulan

Cerita ini memberikan pelajaran bahwa seorang pemimpin tidak diukur dari kekayaan atau statusnya, melainkan dari kebijaksanaan dan keadilannya dalam memimpin. Seperti yang ditunjukkan Abu Nawas, kepemimpinan sejati adalah tentang melayani rakyat dengan baik dan bukan sekadar posisi yang bisa diperjualbelikan.

Dengan kecerdasannya, Abu Nawas tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan pelajaran penting tentang kehidupan dan kepemimpinan. Oleh karena itu, kisah-kisahnya tetap relevan hingga kini sebagai cerminan kebijaksanaan dalam kehidupan sosial dan politik. (Alim Academia)



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini