Minggu, 18 Mei 2025

HIDUP PENUH MASALAH DAN PANGGUNG SANDIWARA : ANTARA UJIAN DAN KEJUJURAN

 


Hidup Penuh Masalah dan Panggung Sandiwara: Antara Ujian dan Kejujuran

Oleh : Basa Alim Tualeka (Obasa)


Puisi :

"Hidup dan Sandiwara"

Hidup, kadang getir kadang manis,
Kadang terang, kadang gelap tak berbaris.
Masalah datang silih berganti,
Bagaikan ombak menepi tak henti.

Wajah-wajah di sekeliling berkilau megah,
Namun hatinya mungkin penuh gelisah.
Sandiwara jadi pakaian sehari-hari,
Topeng dipakai agar tetap dihargai.

Dunia, hanyalah panggung permainan,
Yang berlalu cepat dalam hitungan zaman.
Allah-lah tujuan, bukan pujian,
Iman-lah pelita dalam kegelapan.

Air mata bukan tanda lemah,
Tapi bukti hati masih pasrah.
Sabar bukan kalah,
Ia adalah kekuatan paling indah.

Di balik ujian, ada hikmah mendalam,
Di balik dusta, kebenaran tetap menentang.
Biar dunia bersandiwara,
Asal kita tetap setia pada-Nya.

Bersyukurlah di tengah derita,
Tawakal-lah saat tak ada pinta.
Karena dunia hanya sebentar saja,
Akhiratlah tempat kita selamanya. (Obasa)


Portal Suara Academia: Dalam perjalanan hidup, kita sering kali dihadapkan pada dua kenyataan pahit: hidup yang penuh masalah dan dunia yang penuh sandiwara. Dua hal ini menjadi fenomena yang tak terpisahkan dari realitas kehidupan manusia. Namun di balik keduanya, terdapat pelajaran besar, hikmah yang dalam, dan petunjuk menuju kehidupan yang lebih bermakna, jika kita mau merenung dan mengambil ibrah.


Masalah: Ujian Menuju Kematangan Jiwa

Islam mengajarkan bahwa masalah bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk ujian dari Allah SWT untuk menguji kadar iman dan amal kita. Seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an:

"Dan sungguh Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155)

Hidup tanpa masalah justru menjadi tanda bahaya. Karena bisa jadi kita sedang terlena dan tidak mendapatkan proses pendewasaan. Setiap masalah membawa pesan dari langit: agar kita lebih sabar, lebih kuat, dan lebih dekat kepada-Nya.


Panggung Sandiwara: Dunia Penuh Topeng

Kita hidup di tengah masyarakat yang kadang menjadikan kepura-puraan sebagai alat bertahan. Dunia seperti panggung sandiwara. Orang-orang memakai topeng: ada yang berpura-pura baik, berpura-pura peduli, bahkan berpura-pura beriman demi citra dan keuntungan duniawi.

Al-Qur’an mengingatkan:

"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba-lomba dalam kekayaan dan anak-anak." (QS. Al-Hadid: 20)

Di tengah dunia yang demikian, menjadi pribadi jujur adalah kemuliaan. Kejujuran bukan hanya soal ucapan, tapi juga tentang sikap, niat, dan integritas batin.


Filosofi Islam: Hidup Bukan Sekadar Lakon

Imam Al-Ghazali pernah berkata, “Dunia adalah tempat menanam, akhirat tempat memanen.” Maka, menghadapi masalah adalah bagian dari proses menanam amal. Sedangkan tidak terbawa arus sandiwara dunia adalah bentuk menjaga kemurnian iman.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:

"Peganglah kejujuran, karena kejujuran membawa pada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hidup bukan sekadar bagaimana kita terlihat di mata manusia, tapi bagaimana kita dilihat oleh Allah SWT. Di akhirat kelak, semua topeng akan terbuka. Maka jangan sampai dunia yang fana ini menipu kita.


Pesan : Bangkit di Tengah Ujian, Jujur di Tengah Kepalsuan

Masalah adalah ujian dari Allah. Sandiwara dunia adalah godaan dari lingkungan. Tetapi iman, sabar, dan kejujuran adalah jalan menuju ridha-Nya. Mari kita jalani hidup dengan penuh kesadaran, bahwa nilai seorang manusia tidak diukur dari topeng yang ia kenakan, melainkan dari kebenaran yang ia perjuangkan.

Jadilah kuat saat masalah datang, dan jadilah jujur saat semua orang memilih berpura-pura.


Solusi

untuk menghadapi hidup yang penuh masalah dan sandiwara dunia, berdasarkan ajaran Islam dan hikmah kehidupan:

1. Perkuat Iman dan Taqwa

  • Jadikan Allah sebagai tempat kembali di setiap masalah. 

  • Perbanyak dzikir, shalat, dan tilawah Al-Qur’an. 

  • Yakin bahwa setiap ujian membawa kebaikan bila kita bersabar.

"Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar." (QS. At-Talaq: 2)


2. Bersabar dan Ikhlas

  • Hadapi masalah dengan sabar sebagai bentuk ujian cinta dari Allah. 

  • Jangan mengeluh kepada manusia, tetapi curhatlah kepada Allah.

"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 153)


3. Jujur dan Tetap Otentik di Tengah Kepalsuan

  • Jangan terbawa arus kepalsuan sosial. 

  • Teguhkan prinsip hidup jujur dan bersih meski sulit.

"Peganglah kejujuran, karena kejujuran membawa pada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga." (HR. Bukhari)


4. Selektif Memilih Lingkungan

  • Pilih teman yang jujur dan saleh. 

  • Hindari lingkungan yang menjadikan kepalsuan sebagai kebiasaan.


5. Fokus pada Akhirat

  • Ingat bahwa dunia bukan tempat tinggal abadi. 

  • Prioritaskan amal saleh daripada pencitraan.

"Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya." (QS. Al-Ankabut: 64)


6. Jadikan Masalah Sebagai Ladang Belajar

  • Tumbuhkan mental tangguh. 

  • Evaluasi diri dari setiap masalah, bukan menyalahkan orang lain.


7. Bangun Rutinitas Positif

  • Tetap produktif walau banyak masalah. 

  • Isi waktu dengan kegiatan bermanfaat: menulis, berdakwah, membaca, silaturahmi. (Alim Academia)



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini