Kamis, 01 Mei 2025

SETIAP ORANG ADALAH GURU, SETIAP RUMAH ADALAH SEKOLAH


Setiap Orang adalah Guru, Setiap Rumah adalah Sekolah
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025
Oleh : Basa Alim Tualeka (Obasa). 


Portal Suara Academia: Kalimat "Setiap orang adalah guru, setiap rumah adalah sekolah" merupakan kutipan dari Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan Indonesia yang sangat berpengaruh. Makna dari kalimat ini adalah:

  • Pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah: Pendidikan dapat berlangsung di mana saja, termasuk di rumah dan dalam interaksi sehari-hari dengan orang lain.
  • Setiap orang memiliki peran sebagai guru: Setiap orang dapat menjadi guru bagi orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.
  • Rumah sebagai tempat belajar: Rumah dapat menjadi tempat belajar yang efektif, di mana anggota keluarga dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.


Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

  • Pendidikan sebagai proses pembudayaan: Pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang pembudayaan nilai-nilai dan karakter.
  • Pendidikan untuk kemanusiaan: Pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia yang utuh, dengan penekanan pada aspek kemanusiaan dan keadilan sosial.
  • Pendidikan yang berpihak pada anak: Pendidikan harus berpihak pada anak, dengan memperhatikan kebutuhan dan potensi masing-masing individu.


Penerapan Makna Kalimat

  • Pendidikan holistik: Pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada aspek sosial, emosional, dan karakter.
  • Pembelajaran sepanjang hayat: Pembelajaran dapat berlangsung sepanjang hayat, tidak hanya terbatas pada usia sekolah.
  • Keterlibatan masyarakat: Masyarakat memiliki peran penting dalam pendidikan, baik sebagai pendukung maupun sebagai pelaku pendidikan.


Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara: Landasan Transformasi Pendidikan Indonesia

Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan nasional Indonesia, memiliki pandangan filosofis yang kaya tentang pendidikan. Filosofi pendidikannya menekankan pada pentingnya memahami kodrat anak dan memberikan kebebasan dalam belajar. Tujuan pendidikan, menurut Ki Hajar Dewantara, adalah untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.


Prinsip-Prinsip Pendidikan Ki Hajar Dewantara

  • Memahami Kodrat Anak: Pendidikan harus memahami kodrat alam dalam diri anak dan memberikan kebebasan dalam belajar.
  • Trikaya Parisudha: Konsep ini menekankan pada pentingnya mengembangkan karakter dan budi pekerti anak.
  • Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani: Prinsip ini menekankan pada pentingnya peran pendidik sebagai teladan, motivator, dan fasilitator dalam proses belajar.


Relevansi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan Konteks Pendidikan Saat Ini

Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara masih relevan dengan konteks pendidikan saat ini. Pendidikan yang berpihak pada anak, dengan memberikan kebebasan dan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan minatnya, dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kurikulum Merdeka, sebagai implementasi konkret dari filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, menekankan pada kebebasan individual, kreativitas, dan penanaman nilai-nilai keindonesiaan.


Penerapan Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan

Penerapan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan dapat dilakukan dengan:

  • Memberikan Kebebasan dalam Belajar: Memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih topik dan metode belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
  • Mengembangkan Karakter dan Budi Pekerti: Menekankan pada pentingnya mengembangkan karakter dan budi pekerti anak melalui pendidikan.
  • Peran Pendidik sebagai Teladan: Pendidik harus menjadi teladan bagi anak-anak dalam mengembangkan karakter dan budi pekerti.


Manfaat Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

  • Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia: Pendidikan yang berpihak pada anak dan memberikan kebebasan dalam belajar dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
  • Mengembangkan Karakter dan Budi Pekerti: Pendidikan yang menekankan pada pengembangan karakter dan budi pekerti dapat membantu membentuk generasi yang berkarakter dan berakhlak mulia.
  • Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi: Pendidikan yang memberikan kebebasan dalam belajar dapat membantu meningkatkan kreativitas dan inovasi anak.

Dengan memahami dan menerapkan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik dan membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. (Alim Academia)



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini