Kamis, 22 Agustus 2024

KEKUATIRAN DEMONTRASI DITUNGGANGI & DAPAT BERBIAS PADA GIBRAN GAGAL DI LANTIK


Oleh : Dr. Basa Alim Tualeka, M.Si
Pemerhati sosial, politik, ekonomi dan kebijakan publik


Pantun : 

Gelisah di Tengah Riuh

Gema langkah demo mulai hari ini,  
Menyusuri jalanan dengan teriakan tinggi,  
Ada kekuatan besar di balik bayang-bayang,  
Mencari celah untuk memutar takdir.

Wakil raja yang berdiri di ambang harapan,  
Mungkin takkan meraih tahta yang dinanti,  
Ada angin dari kekuatan besar yang berhembus,  
Berusaha menyingkirkan dia dari mahligai.

Kekuatan massa yang bergerak tanpa arah,  
Ditunggangi oleh ambisi yang tersembunyi,  
Dalam kekhawatiran, raja pun diam,  
Merenung nasib sang wakil yang tergantung.

Takdir yang ditulis dalam pusaran waktu,  
Kini terancam oleh mereka yang mengintai,  
Gelisah melingkupi istana yang hening,  
Saat masa depan tergantung pada benang yang tipis. 
(Obasa Leka, sby). 


Portal Suara Academia: Kekhawatiran bahwa demonstrasi yang dimulai hari ini dapat ditunggangi oleh salah satu partai politik dengan kekuatan massa memang bisa menjadi perhatian serius. Jika demonstrasi tersebut mendapatkan dukungan dari kelompok-kelompok tertentu dengan agenda politik, situasi bisa semakin memanas dan memiliki implikasi yang lebih besar.

Dalam konteks Gibran, jika benar bahwa ada upaya dari PDIP melalui jalur hukum seperti PTUN untuk menggagalkan pelantikan Gibran, maka demonstrasi yang ditunggangi bisa menjadi alat tekanan politik yang sangat efektif. Demonstrasi tersebut bisa dimanfaatkan untuk memobilisasi opini publik dan meningkatkan tekanan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelantikan.

Namun, kekhawatiran ini juga harus disikapi dengan bijak dan penuh kehati-hatian. Penting untuk menjaga agar proses demokrasi tetap berjalan sesuai dengan aturan hukum dan etika politik. Jika memang ada upaya hukum yang dilakukan oleh PDIP, sebaiknya itu dihormati dan diselesaikan melalui jalur hukum yang berlaku.

Pada akhirnya, yang terpenting adalah memastikan bahwa proses politik dan hukum tetap berjalan dengan adil dan transparan, tanpa ada intervensi atau manipulasi yang merugikan demokrasi. Semua pihak harus menjaga ketenangan dan tidak terpancing oleh provokasi yang dapat merusak stabilitas nasional.

Dalam skenario di mana demonstrasi yang berlangsung diperkirakan akan ditunggangi oleh salah satu partai politik dan dihubungkan dengan langkah-langkah hukum yang dilakukan oleh PDIP untuk menggagalkan pelantikan Gibran, situasi ini memang bisa menjadi tekanan berat bagi Presiden Jokowi. Ada beberapa poin penting yang bisa dijadikan bahan pertimbangan:

  1. Tuduhan Pengkhianatan oleh PDIP : Jika PDIP, partai yang awalnya mendukung Jokowi, merasa dikhianati karena beberapa kebijakan atau manuver politik yang dianggap tidak sejalan dengan kepentingan partai, ini bisa menimbulkan konflik internal yang sangat serius. Tuduhan ini bisa memicu PDIP untuk mengambil langkah-langkah drastis, termasuk menggunakan kekuatan hukum atau memobilisasi massa untuk menekan Jokowi.
  2. Kemungkinan Jokowi Panik : Dalam kondisi seperti ini, Jokowi mungkin akan menghadapi tekanan yang luar biasa, baik dari segi politik maupun personal. Ketakutan bahwa serangan politik dari PDIP bisa berdampak pada keluarga, terutama Gibran yang sedang berada dalam proses menuju posisi penting, bisa memicu kepanikan. Ini bisa membuat Jokowi mengambil langkah-langkah defensif atau bahkan lebih agresif dalam mempertahankan posisinya.
  3. Kemungkinan Imbas pada Keluarga : Jika PDIP benar-benar serius dalam upayanya untuk menjegal Gibran melalui jalur hukum, atau bahkan melalui tekanan massa, maka dampaknya bisa sangat besar. Bukan hanya reputasi politik yang dipertaruhkan, tetapi juga masa depan politik keluarganya. Ini bisa memicu berbagai reaksi dari Jokowi, termasuk kemungkinan merapat ke kekuatan politik lain untuk mencari perlindungan atau dukungan.
  4. Kemungkinan Eskalasi : Jika situasi ini tidak dikelola dengan baik, eskalasi konflik bisa terjadi. Demonstrasi yang ditunggangi dan didorong oleh agenda politik tertentu bisa menjadi tidak terkendali, menciptakan ketidakstabilan yang lebih luas. Ini akan membuat posisi Jokowi semakin sulit, baik dalam menjaga stabilitas nasional maupun dalam mengamankan posisi politik keluarganya.
  5. Kemungkinan Respon Jokowi : Dalam situasi ini, respon Jokowi sangat krusial. Dia perlu menavigasi konflik ini dengan bijak, mungkin dengan melakukan konsolidasi politik atau mencari jalan tengah dengan PDIP. Memastikan bahwa keluarganya, terutama Gibran, tetap terlindungi dalam pusaran politik ini akan menjadi prioritas.

Mungkin Keseluruhan skenario ini menunjukkan betapa rumit dan berbahayanya situasi yang bisa terjadi ketika politik, hukum, dan kepentingan pribadi bercampur menjadi satu. Kepanikan Jokowi bisa menjadi titik lemah yang dimanfaatkan oleh lawan-lawannya, sementara di sisi lain, keberhasilan dalam mengelola situasi ini bisa menjadi bukti kekuatan politik dan kepemimpinannya. (Alim Academia)



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini