Kamis, 22 Agustus 2024

SANG RAJA CERDAS, CERDIK DAN PANDAI BERMANUVER POLITIK UNTUK MENGALIHKAN ISU

Semua kalangan termakan dengan manuver Jokowi, Sehingga banyak persoalan besar Terlupakan

Oleh : Dr. Basa Alim Tualeka, MSi
Pemerhati Sosial, Politik, Ekonomi dan Kebijakan Punblik


Puisi: Manuver Sang Raja

Pandainya sang raja, bagai kancil lincah beraksi,  
Cerdasnya ia, bermain dalam politik penuh arti,  
Dengan cantik dan sederhana, ia ukir siasat,  
Isu besar dilupakan, tenggelam dalam kilau yang tersirat.

Utang menggunung, rupiah kian tak bertenaga,  
Anggaran kurang, BBM naik kian terasa,  
Pajak mencekik, impor tinggi, ekspor lemah,  
Namun semua tersapu, oleh bayangan lembut sang raja.

Herannya, para Profesor, Doktor, pun tersihir,  
Yang terpelajar, mahasiswa, politisi tak berkutik,  
Dalam lingkaran kata, mereka termakan tak sadar,  
Kebijakan judi online, makanan haram, jadi hiasan singkat.

Kondom bagi siswa, jilbab di Paskibrata diperdebatkan,  
Keputusan MK diujung lidah, menjadi sorotan,  
Namun isu besar tersimpan, dalam lemari tak terbuka,  
Orang Indonesia mengekor, bukan politik manuver yang dijalankan.

Sang raja, dalam setiap langkahnya penuh rencana,  
Dengan tenang ia susun, politik cantik tanpa cela,  
Sederhana tapi dalam, membawa semua pada arah,  
Pandainya sang raja, dalam manuver yang indah, penuh makna.


A. Pendahuluan

Portal Suara Academia: Presiden Jokowi dikenal dengan kemampuannya dalam bermanuver politik yang cerdik, yang sering kali berhasil mengalihkan perhatian publik dari isu-isu besar dan kritis. Dengan caranya yang halus namun efektif, Jokowi telah menunjukkan kemampuannya untuk membuat isu-isu penting seperti utang negara yang membengkak, melemahnya nilai rupiah, defisit anggaran, kenaikan harga bahan bakar, peningkatan pajak, hingga masalah perdagangan yang kurang seimbang, tampak seolah-olah bukan prioritas utama di mata publik.

Berikut adalah beberapa aspek dari manuver politik Jokowi yang dapat dilihat sebagai upaya pengalihan isu:

1. Pengalihan Fokus melalui Kebijakan Kontroversial

  • Judi Online: Kebijakan atau pernyataan mengenai judi online seringkali menjadi sorotan yang mendominasi berita, sehingga isu-isu ekonomi yang lebih mendalam tertutupi.

  • Makanan dan Minuman Haram: Isu terkait regulasi makanan dan minuman haram dapat menimbulkan polemik yang menyita perhatian, sehingga fokus masyarakat terpecah dari isu-isu ekonomi dan sosial yang lebih mendesak.

  • Kondom bagi Siswa: Kebijakan seperti ini dapat menimbulkan kontroversi yang luas, terutama di kalangan masyarakat yang konservatif, yang pada akhirnya mengalihkan perhatian dari masalah fundamental lainnya.

  • Jilbab di Paskibraka : Kebijakan terkait simbol-simbol agama dalam institusi negara seringkali digunakan sebagai alat untuk menciptakan perdebatan panjang, yang secara tidak langsung meredam diskusi tentang isu-isu struktural.


2. Pengaruh dan Penerimaan di Kalangan Akademisi dan Tokoh

  • Prof. Doktor dan Akademisi: Meskipun memiliki kapasitas intelektual tinggi, para akademisi sering kali terjebak dalam perdebatan isu-isu yang "diangkat" oleh manuver-manuver politik, sehingga lupa mengawal isu-isu mendasar seperti ekonomi dan sosial.

  • Politisi dan Tokoh Masyarakat: Para politisi dan tokoh masyarakat pun seringkali terperangkap dalam wacana-wacana yang berkembang dari kebijakan atau pernyataan kontroversial, meninggalkan pembahasan tentang kebijakan yang lebih krusial.  

  • Mahasiswa: Sebagai agen perubahan, mahasiswa seharusnya kritis terhadap kebijakan pemerintah. Namun, dengan isu-isu pengalihan yang strategis, bahkan kelompok mahasiswa pun terkadang kehilangan fokus terhadap isu-isu yang lebih besar.


3. Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK)

  • Keputusan MK yang Kontroversial: Kadang kala, keputusan yang dikeluarkan oleh MK menjadi alat pengalihan yang efektif, terutama ketika keputusan tersebut mengundang banyak reaksi publik dan diskusi panjang, sementara masalah-masalah ekonomi yang lebih mendesak tetap tertutup.


4. Fenomena "Politik Mengekor"

  • Politik Mengekor: Dalam konteks ini, "politik mengekor" menggambarkan bagaimana aktor-aktor politik di Indonesia cenderung mengikuti arus dan wacana yang diciptakan oleh pemerintah atau elit politik tanpa mempertanyakan atau menganalisis isu-isu besar di baliknya. Hal ini membuat manuver pengalihan menjadi sangat efektif.



B. Lihainya Jokowi Dalam Manuver Politik

Pendekatan Presiden Jokowi dalam mengalihkan isu-isu besar melalui manuver politik dapat dianalisis lebih dalam dari sudut pandang filosofi dan psikologi massa. Hal ini mengungkapkan bagaimana strategi politiknya tidak hanya memanfaatkan dinamika politik praktis, tetapi juga mempermainkan persepsi dan kesadaran kolektif masyarakat.


1. Filosofi Kekuasaan dan Pengalihan Isu

  • Machiavellianisme dalam Politik: Filosofi Machiavelli dalam The Prince sering kali digunakan untuk menjelaskan tindakan politik yang pragmatis, di mana tujuan untuk mempertahankan kekuasaan dianggap lebih penting daripada moralitas cara. Dalam konteks ini, pengalihan isu yang dilakukan oleh Jokowi bisa dilihat sebagai strategi untuk mempertahankan stabilitas politik dan kekuasaan. Dengan memanfaatkan isu-isu kontroversial, perhatian publik dialihkan dari masalah mendasar yang lebih sulit dipecahkan atau yang dapat menimbulkan kerugian politis.

  • Teori Foucault tentang Kekuasaan dan Diskursus: Michel Foucault menjelaskan bagaimana kekuasaan tidak hanya dimiliki oleh individu atau institusi, tetapi juga tersebar melalui diskursus atau narasi yang mendominasi. Dalam hal ini, Jokowi menggunakan diskursus tentang isu-isu tertentu untuk mengarahkan wacana publik, sehingga narasi utama yang harus diperhatikan oleh masyarakat tetap berada di bawah kendali pemerintah.


2. Psikologi Massa dan Pengalihan Perhatian

  • Teori Psikologi Sosial: Teori psikologi sosial seperti Cognitive Dissonance (ketidakselarasan kognitif) menunjukkan bagaimana individu atau kelompok cenderung menghindari informasi yang tidak sesuai dengan keyakinan atau kepentingan mereka. Ketika Jokowi memperkenalkan isu-isu baru yang lebih mudah dicerna atau lebih menarik perhatian, massa cenderung meninggalkan diskusi tentang isu-isu yang lebih kompleks dan memicu ketidaknyamanan, seperti masalah ekonomi atau kebijakan fiskal.

  • Teori Agenda Setting: Dalam psikologi komunikasi massa, teori agenda setting menjelaskan bagaimana media dapat mempengaruhi topik yang dianggap penting oleh masyarakat. Dengan mendominasi media dengan isu-isu tertentu, pemerintah dapat menentukan apa yang menjadi fokus perhatian publik. Jokowi, dengan manuver politiknya, berhasil mengarahkan agenda publik sehingga isu-isu besar seperti utang atau kebijakan fiskal menjadi kurang diperhatikan.

  • Psikologi Ketakutan dan Harapan: Manusia cenderung termotivasi oleh ketakutan dan harapan. Dengan menampilkan isu-isu yang memicu emosi—baik ketakutan terhadap hal-hal yang dianggap merusak moralitas (seperti judi online atau kebijakan terkait simbol agama) atau harapan terhadap stabilitas dan keamanan Jokowi mampu mengendalikan respons massa dan menjaga dukungan publik.


3. Mekanisme Pertahanan Kolektif

  • Pembentukan Identitas Kelompok: Dalam psikologi massa, identitas kelompok dibentuk dan dipertahankan melalui narasi bersama. Jokowi, melalui manuvernya, membentuk narasi yang dapat menyatukan kelompok-kelompok tertentu atau bahkan seluruh masyarakat di bawah satu tema atau isu, meskipun isu tersebut sebenarnya hanya bersifat permukaan. Hal ini menciptakan ilusi persatuan dan kestabilan, sementara masalah-masalah mendasar tetap tidak terselesaikan.

  • Disonansi Kognitif dan Rasionalisasi: Ketika masyarakat dihadapkan dengan kontradiksi antara harapan dan kenyataan (seperti janji politik yang tidak terpenuhi), mereka cenderung mencari jalan untuk merasionalisasi atau mengabaikan disonansi tersebut. Dengan memberikan isu-isu baru yang dapat dipecah-pecah dan dibahas dengan lebih ringan, Jokowi memberikan ruang bagi publik untuk "melupakan" atau mengalihkan perhatian dari kontradiksi yang lebih besar.


4. Pandangan Ahli dan Pengamat Kebijakan Publik

  • Dr. Burhanuddin Muhtadi (Pengamat Politik): Menjelaskan bahwa Jokowi memiliki kemampuan luar biasa dalam mengelola persepsi publik. Menurutnya, salah satu kekuatan terbesar Jokowi adalah kemampuannya untuk membuat masyarakat fokus pada isu-isu yang ia tentukan, sehingga hal-hal lain yang mungkin mengancam posisinya menjadi kurang terlihat.

  • Prof. Dr. Syafii Maarif (Cendekiawan Muslim): Mengkritik strategi pengalihan isu sebagai bentuk dari kurangnya kejujuran dalam kepemimpinan. Ia berpendapat bahwa pemimpin yang baik seharusnya menghadapi masalah mendasar dengan transparansi, bukan mengalihkan perhatian publik dengan isu-isu permukaan.


Kesimpulan

  1. Manuver politik Jokowi dalam mengalihkan perhatian publik dari isu-isu besar melalui kebijakan dan wacana kontroversial adalah bentuk dari strategi kekuasaan yang cerdas dan pragmatis. 
  2. Dari sudut pandang filosofi, strategi ini sejalan dengan prinsip Machiavellian yang mengutamakan efektivitas dan kelanggengan kekuasaan di atas moralitas. 
  3. Dari perspektif psikologi massa, strategi ini memanfaatkan mekanisme pertahanan kolektif dan dinamika sosial untuk menjaga stabilitas dan dukungan publik, meskipun terkadang dengan mengorbankan penyelesaian masalah yang lebih fundamental.
  4. Bahwa di sisi lain, strategi ini juga menimbulkan kritik dari para pengamat dan cendekiawan yang menilai bahwa pengalihan isu tidak sepenuhnya etis dan dapat merusak kredibilitas kepemimpinan dalam jangka panjang. 
  5. Masyarakat, terutama mereka yang terpelajar dan kritis, perlu lebih waspada terhadap strategi pengalihan ini agar tidak kehilangan fokus pada isu-isu yang sebenarnya lebih penting bagi kemajuan bangsa.
  6. Jokowi telah menunjukkan keahliannya dalam menggunakan politik cantik untuk mengalihkan perhatian publik dari isu-isu besar. Dengan memperkenalkan kebijakan atau pernyataan yang kontroversial dan strategis, ia mampu menciptakan perdebatan yang menyita perhatian, sementara isu-isu mendasar seperti utang, ekonomi, dan kebijakan fiskal menjadi terlupakan. Ini adalah bukti dari kecerdasan politiknya dalam menjaga stabilitas dan dukungan politik, meski ada banyak tantangan yang dihadapi oleh bangsa.

Pengamat dan tokoh-tokoh penting di Indonesia, meskipun memiliki kemampuan analitis yang tinggi, sering kali terperangkap dalam manuver ini, menunjukkan betapa efektifnya strategi politik yang digunakan oleh Jokowi dalam memengaruhi opini publik dan mengarahkan diskursus nasional. (Alim Academia)



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini