Selasa, 20 Agustus 2024

TRILOGI PRIBUMISME UNTUK INDONESIA BEKELANJUTAN DAN BERKEMAJUAN

Kebangkitan Kembali Trilogi Pribumisme Sesuai Visi Misi Tujuan Kemerdekaan Republik Indonesia

Oleh : Dr. Basa Alim Tualeka, M.Si
(Pemerhati Politik, Sosial, Ekonomi dan Kebijakan Publik)


Puisi : 

Panggilan Bumi Pertiwi, untuk Kehadiran Kembali Trilogi Pribumisme Indonsesia

Dari kedalaman tanah ibu,  
Terdengar suara yang tak pernah bisu,  
Bumi Pertiwi memanggil, menyeru,  
Untuk hadirkan kembali trilogi yang satu.

Pribumisme Indonesia,  
Di sini tumbuh dalam setiap jiwa,  
Mengakar kuat di tanah air tercinta,  
Untuk kemakmuran, kelanjutan, dan kemajuan bangsa.

Kemakmuran yang tak lagi semu,  
Tersulam dalam peluh rakyat yang bersatu,  
Dari ujung sabang hingga Merauke,  
Di setiap jengkal tanah ini, janji kita terpatri.

Kelanjutan yang terus bernafas,  
Dalam semangat juang yang tak pernah lepas,  
Dari generasi ke generasi,  
Kita jaga warisan ini, untuk anak negeri.

Kemajuan yang tak hanya mimpi,  
Tapi langkah nyata yang pasti,  
Diiringi doa dan kerja keras,  
Kita ukir masa depan yang tak terbatas.

Bumi Pertiwi memanggil kembali,  
Trilogi Pribumisme, cahaya sejati,  
Mari kita bangun bersama negeri,  
Untuk kemakmuran, kelanjutan, dan kemajuan anak bangsa ini. (Obasa Leka, Sby). 


A. Pendahuluan

Portal Suara Academia: Indonesia adalah negara yang lahir dari perjuangan panjang dan gigih dari para pendiri bangsa, yang mayoritas adalah pribumi. Semangat kemerdekaan tidak hanya dimaksudkan untuk membebaskan diri dari penjajahan fisik, tetapi juga untuk memastikan kemandirian, kesejahteraan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Ikrar Trilogi Pribumisme memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan dan kemandirian Indonesia. Dengan menempatkan pribumi sebagai pendiri, penguasa, dan pemilik negara, ikrar ini mendorong peningkatan kesadaran akan tanggung jawab untuk menjaga keamanan, mencapai kesejahteraan, meningkatkan kecerdasan, dan menegakkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Visi ini, jika diterapkan dengan baik, akan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang mandiri dan berdaulat di tengah dinamika global.

Dalam konteks ini, gerakan kebangkitan kembali Trilogi Pribumisme menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa cita-cita kemerdekaan tetap relevan dan dapat diwujudkan secara nyata.


B. Trilogi Pribumisme: Sebuah Landasan Filosofis

1. Pribumi sebagai Pendiri Negara.

Bahwa Pengakuan atas Sejarah dan Peran Pribumi sebagai pendiri negara, pribumi diakui sebagai kekuatan utama yang memerdekakan Indonesia dari penjajahan. Pengakuan ini tidak hanya bersifat historis tetapi juga menjadi dasar untuk memastikan bahwa nilai-nilai perjuangan kemerdekaan, seperti semangat gotong royong, kebersamaan, dan kedaulatan, terus dijaga.

Pentingnya Pelestarian Warisan dan Identitas Nasional, sebagai pendiri, pribumi harus melestarikan dan mengembangkan identitas nasional yang berakar pada budaya dan nilai-nilai lokal, yang menjadi kekuatan moral dalam membangun negara yang berdaulat dan mandiri.


2. Pribumi sebagai Penguasa Negara.

Bahwa Kepemimpinan yang Berdaulat dan Berorientasi pada Kepentingan Nasional dimana Pribumi sebagai penguasa negara memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa kebijakan dan pemerintahan dijalankan untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir elit atau pihak asing. Ini penting untuk menjaga kedaulatan nasional dan mencegah intervensi asing dalam urusan dalam negeri.

Membangun Pemerintahan yang Adil dan Inklusif, sebagai penguasa, pribumi harus memastikan bahwa pemerintahan dijalankan dengan prinsip keadilan sosial, di mana setiap warga negara mendapatkan hak-haknya tanpa diskriminasi. Ini termasuk distribusi kekayaan yang merata dan akses yang adil terhadap layanan publik.


3. Pribumi sebagai Pemilik Negara

Kepemilikan Kolektif atas Kekayaan Nasional, Pribumi sebagai pemilik negara berarti bahwa kekayaan alam dan sumber daya Indonesia harus dikelola untuk kesejahteraan seluruh rakyat. Ini menuntut adanya kebijakan yang memastikan bahwa sumber daya nasional tidak dieksploitasi oleh pihak asing tanpa memberikan manfaat yang signifikan bagi bangsa Indonesia.

Pembangunan Ekonomi yang Mandiri dan Berkelanjutan,  Pribumi sebagai pemilik negara harus mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, dengan memprioritaskan pengembangan sektor-sektor strategis yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi bangsa Indonesia, seperti pertanian, perikanan, dan industri kreatif.


C. Gerakan Kebangkitan Kembali Trilogi Pribumisme 


1. Mengembalikan Kesadaran Nasional

  • Revitalisasi Semangat Nasionalisme: Gerakan kebangkitan kembali Trilogi Pribumisme penting untuk mengembalikan semangat nasionalisme yang mungkin telah pudar akibat globalisasi dan pengaruh asing. Semangat ini diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasional dan memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi negara yang merdeka dalam segala aspek kehidupan.
  • Pendidikan dan Pemberdayaan Generasi Muda: Gerakan ini juga penting untuk mendidik dan memberdayakan generasi muda, agar mereka memahami peran dan tanggung jawab mereka sebagai pewaris bangsa. Dengan kesadaran ini, generasi muda akan lebih siap untuk menghadapi tantangan global sambil tetap memegang teguh nilai-nilai kebangsaan.


2. Menguatkan Kemandirian Nasional

  • Kemandirian Ekonomi: Dengan kebangkitan Trilogi Pribumisme, Indonesia dapat memperkuat kemandirian ekonominya, dengan memastikan bahwa sumber daya alam dikelola dengan baik dan hasilnya dinikmati oleh seluruh rakyat. Ini akan mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri.

  • Ketahanan Nasional dalam Aspek Sosial dan Budaya: Gerakan ini juga penting untuk menjaga ketahanan nasional dalam aspek sosial dan budaya, dengan memastikan bahwa budaya lokal dilestarikan dan dikembangkan, serta bahwa masyarakat Indonesia tetap bersatu dalam kerangka kebhinekaan.


3. Mewujudkan Keadilan Sosial

  • Distribusi Kekayaan yang Adil: Dengan Trilogi Pribumisme, diharapkan akan terwujud distribusi kekayaan yang lebih adil, di mana setiap daerah dan kelompok masyarakat mendapatkan bagian yang setara dari hasil pembangunan nasional. Ini penting untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi di Indonesia.

  • Akses yang Merata terhadap Layanan Publik: Gerakan ini juga akan mendorong pemerintahan yang lebih inklusif, di mana setiap warga negara mendapatkan akses yang sama terhadap layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi.


D. Saran dan Rekomendasi

Bahwa Pentingnya Gerakan Kebangkitan Kembali Trilogi Pribumisme dengan Tujuan Kemerdekaan Indonesia dengan beberapa pangkah strategis : 


1. Penguatan Pendidikan Nasional

  • Integrasi Trilogi Pribumisme dalam Kurikulum Pendidikan: Mengintegrasikan nilai-nilai Trilogi Pribumisme dalam kurikulum pendidikan nasional, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Pendidikan yang berfokus pada sejarah perjuangan bangsa, kemandirian ekonomi, dan keadilan sosial dapat membangun kesadaran dan rasa tanggung jawab di kalangan generasi muda. 

  • Peningkatan Kesadaran Budaya dan Identitas Nasional: Melalui pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler, sekolah-sekolah dapat menanamkan rasa bangga terhadap identitas nasional dan budaya lokal. Ini akan memperkuat semangat nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan siswa.


2. Pemberdayaan Ekonomi dan Kemandirian

  • Pengembangan Sektor Ekonomi Lokal: Mendorong pemerintah dan swasta untuk mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang berbasis pada potensi lokal, seperti pertanian, perikanan, dan industri kreatif. Ini akan memperkuat kemandirian ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada impor.

  • Dukungan terhadap UMKM Pribumi: Pemerintah harus memberikan dukungan yang lebih besar kepada UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh pribumi, melalui akses permodalan, pelatihan, dan pasar. Ini akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah.


3. Reformasi Kebijakan dan Kepemimpinan

  • Pemerintahan yang Inklusif dan Adil: Mendorong kebijakan yang inklusif, di mana semua lapisan masyarakat mendapatkan hak yang sama dalam pembangunan nasional. Pemimpin harus berkomitmen untuk menjaga keadilan sosial dan tidak hanya melayani kepentingan segelintir elit.

  • Transparansi dan Akuntabilitas Pemerintahan: Memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya alam dan keuangan negara, sehingga manfaat pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.


4. Revitalisasi Budaya dan Kearifan Lokal

  • Pelestarian dan Pengembangan Budaya Pribumi: Melalui gerakan ini, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal yang menjadi identitas nasional. Budaya ini harus diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi landasan dalam pengambilan kebijakan.

  • Penguatan Peran Adat dan Kearifan Lokal dalam Pembangunan: Mengajak komunitas adat untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan, terutama dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan. Ini akan memastikan bahwa pembangunan berjalan seiring dengan kelestarian budaya dan lingkungan.


5. Membangun Kesadaran Sosial dan Solidaritas Nasional

  • Kampanye Kesadaran Nasional: Meluncurkan kampanye nasional untuk membangkitkan kembali semangat Trilogi Pribumisme, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat seperti media, tokoh masyarakat, dan organisasi keagamaan. Kampanye ini harus menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah-tengah keberagaman.

  • Penguatan Solidaritas Antar Wilayah: Pemerintah perlu mendorong program-program yang meningkatkan solidaritas antar wilayah, seperti pertukaran pelajar, program kerja bakti lintas daerah, dan kegiatan budaya yang melibatkan berbagai komunitas dari seluruh Indonesia.


6. Penguatan Kemandirian Nasional dalam Sektor Strategis

  • Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan: Memastikan bahwa sumber daya alam Indonesia dikelola secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang maksimal bagi rakyat Indonesia. Ini termasuk pengelolaan hutan, laut, dan tambang dengan prinsip kedaulatan nasional.

  • Pengembangan Teknologi dan Inovasi Lokal: Mendorong riset dan pengembangan teknologi yang berbasis pada potensi dan kebutuhan lokal. Ini akan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional dan mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.


E. Kesimpulan :

  1. Gerakan kebangkitan kembali Trilogi Pribumisme sangat penting untuk memastikan bahwa cita-cita kemerdekaan Indonesia tetap hidup dan relevan di era modern. Dengan memposisikan pribumi sebagai pendiri, penguasa, dan pemilik negara, gerakan ini berupaya untuk mengembalikan kesadaran nasional, menguatkan kemandirian nasional, dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam jangka panjang, ini akan membantu Indonesia untuk mencapai tujuan kemerdekaan yang sejati, yaitu keamanan, kesejahteraan, dan kecerdasan yang merata bagi seluruh anak bangsa.
  2. Gerakan kebangkitan kembali Trilogi Pribumisme memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa cita-cita kemerdekaan Indonesia dapat tercapai dengan seutuhnya. Saran dan rekomendasi ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran nasional, kemandirian ekonomi, keadilan sosial, serta pelestarian budaya dan identitas nasional. Dengan komitmen yang kuat dari seluruh elemen bangsa, gerakan ini dapat menjadi landasan yang kokoh bagi masa depan Indonesia yang lebih mandiri, sejahtera, dan berkeadilan. (Alim Academia)



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini