Kamis, 12 Desember 2024

INDONESIA TAK PERNAH DIJAJAH ?

Oleh : Basa Alim Tualeka


Indonesia Tak Pernah Dijajah: Sebuah Renungan Sejarah

Indonesia, kau lahir di hari mulia,
Saat proklamasi menggema di udara,
17 Agustus 1945 adalah awal nama,
Negara yang merdeka, bersatu, penuh asa.

Sebelum hari itu, kau belum ada,
Hanya tanah luas penuh budaya,
Dihuni kerajaan-kerajaan berdaulat,
Yang berdiri kokoh dengan martabat.

Datanglah bangsa asing dari negeri jauh,
Portugis, Belanda, Inggris, hingga Jepang yang angkuh,
Mereka bukan menjajah Indonesia,
Karena kau belum bernama, belum nyata.

Hindia Belanda, itulah julukan mereka,
Bukan Indonesia, negara yang kita cinta,
Hanya sebuah koloni dalam peta dunia,
Tanpa kedaulatan, tanpa jiwa.

Mereka menjarah rempah dan tanah,
Menguasai laut, pelabuhan, dan darah,
Namun yang mereka kendalikan hanyalah wilayah,
Bukan sebuah negara yang tak pernah kalah.

Indonesia baru lahir kala rakyat bersatu,
Menanggalkan belenggu masa lalu,
Dengan darah, air mata, dan doa yang syahdu,
Mereka merajut mimpi akan masa yang baru.

Indonesia tidak pernah dijajah,
Karena sebelum 1945, engkau belum mengarah,
Hanya Nusantara, gugusan pulau beraneka,
Tanpa bendera, tanpa satu suara.

Kini, engkau berdiri tegak,
Membawa sejarah di pundak,
Bukan untuk meratapi penjajahan,
Tetapi untuk membangun peradaban.

Indonesia, kau adalah masa depan,
Hasil dari perjuangan panjang dan harapan,
Tak penting lagi siapa yang pernah menguasai,
Karena kini kau adalah negara yang berdiri sendiri.

Maka jelaslah, wahai anak bangsa,
Indonesia tak pernah dijajah, itu adanya,
Kau lahir di pagi merdeka, penuh cahaya,
Menjadi rumah bagi semua yang setia. (Obasa Leka).


Pendahuluan

Apakah Indonesia Pernah Dijajah?, Pertanyaan ini mengarah pada perdebatan tentang status penjajahan atas "Indonesia," mengingat negara Indonesia secara resmi baru berdiri pada 17 Agustus 1945 melalui Proklamasi Kemerdekaan. Sebelum itu, wilayah yang kini menjadi Indonesia terdiri dari kerajaan-kerajaan yang memiliki sistem politik dan kekuasaannya sendiri. Oleh karena itu, ada pandangan yang menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara tidak pernah dijajah, melainkan hanya wilayah Nusantara yang mengalami penjajahan. Berikut adalah analisis lengkapnya :


Alasan Mengapa Indonesia Tidak Pernah Dijajah

1. Indonesia Baru Ada Setelah Proklamasi

Secara historis, "Indonesia" sebagai entitas politik dan hukum baru lahir pada 17 Agustus 1945. Sebelum itu, wilayah Nusantara bukanlah satu negara, melainkan terdiri dari berbagai kerajaan seperti Majapahit, Sriwijaya, Aceh, Mataram, dan lainnya.

Penjajahan yang terjadi sebelum 1945 tidak bisa disebut sebagai penjajahan terhadap "Indonesia," melainkan terhadap wilayah yang kelak menjadi bagian dari negara Indonesia.


2. Penjajahan Wilayah, Bukan Negara Indonesia

Bangsa asing seperti Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang tidak menjajah "Indonesia" karena negara ini belum ada. Mereka hanya menguasai wilayah tertentu di Nusantara yang saat itu belum memiliki kesatuan politik.

Sebagai contoh, Belanda menjajah wilayah Hindia Belanda, yang merupakan wilayah administrasi kolonial, bukan negara Indonesia.


3. Konsep Nasionalisme Baru Muncul di Abad ke-20

Ide tentang "Indonesia" sebagai suatu bangsa baru muncul pada awal abad ke-20, terutama melalui pergerakan nasional seperti Budi Utomo (1908), Sumpah Pemuda (1928), dan perjuangan organisasi-organisasi lain.

Sebelum munculnya nasionalisme ini, wilayah Nusantara belum memiliki kesatuan identitas sebagai "Indonesia," sehingga sulit untuk menyebut bahwa "Indonesia dijajah."


4. Wilayah Nusantara Berupa Kerajaan-Kerajaan Mandiri

Sebelum abad ke-16, Nusantara terdiri dari kerajaan-kerajaan lokal yang berdaulat, seperti Majapahit, Sriwijaya, Aceh, Ternate, dan lainnya. Ketika bangsa asing datang, mereka tidak menjajah "Indonesia," tetapi mengintervensi kekuasaan kerajaan-kerajaan tersebut.

Contoh: Portugis menguasai Malaka pada 1511, tetapi tidak seluruh Nusantara.


5. Hindia Belanda Bukanlah Indonesia

Pemerintah kolonial Belanda menyebut wilayah jajahannya sebagai Hindia Belanda (Nederlandsch-Indië), yang meliputi sebagian besar Nusantara. Namun, Hindia Belanda adalah wilayah administratif kolonial, bukan "Indonesia."

Nama "Indonesia" mulai dikenal pada abad ke-19 oleh para akademisi Eropa, tetapi tidak menjadi nama resmi hingga proklamasi 1945.


Alasan Mengapa Wilayah Nusantara Disebut Pernah Dijajah

Meski demikian, ada pandangan lain yang menyatakan bahwa istilah "penjajahan Indonesia" digunakan secara simbolis untuk menggambarkan penderitaan rakyat di wilayah yang kini menjadi Indonesia sebelum kemerdekaan. Berikut alasan pendukungnya:

1. Kontinuitas Sejarah Wilayah

Meskipun negara Indonesia baru berdiri pada 1945, wilayah yang membentuknya sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu, penjajahan terhadap wilayah Nusantara sering dianggap sebagai bagian dari sejarah Indonesia.

2. Perjuangan Rakyat Nusantara

Sebelum negara Indonesia berdiri, perjuangan melawan penjajah seperti Portugis, Belanda, dan Jepang dilakukan oleh rakyat Nusantara. Perjuangan ini kemudian diakui sebagai bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia.

3. Proklamasi sebagai Tonggak Kesatuan

Proklamasi 1945 dianggap sebagai penyatuan berbagai wilayah yang sebelumnya dijajah oleh bangsa asing. Oleh karena itu, penjajahan atas Nusantara sering disebut sebagai penjajahan "Indonesia."


Kesimpulan

Indonesia Tidak Pernah Dijajah

Secara hukum dan historis, "Indonesia" sebagai negara belum ada sebelum 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, tidak ada penjajahan langsung atas "Indonesia."

Penjajahan yang terjadi sebelum 1945 adalah penjajahan atas wilayah Nusantara atau kerajaan-kerajaan lokal, bukan negara Indonesia.


Wilayah Nusantara Pernah Dijajah

Meski Indonesia sebagai negara belum ada, wilayah yang kini menjadi bagian dari Indonesia pernah mengalami penjajahan oleh bangsa asing, seperti Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.

Istilah "penjajahan Indonesia" digunakan untuk merujuk pada penderitaan rakyat di wilayah Nusantara, meskipun secara teknis istilah ini kurang akurat.

Debat ini menunjukkan pentingnya memahami sejarah Indonesia dengan perspektif yang luas. Narasi sejarah sering kali dipengaruhi oleh cara pandang, baik sebagai entitas politik modern maupun sebagai wilayah geografis dan budaya. (Alim Academia)



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini