Minggu, 09 Maret 2025

TANGIS SAAT LAHIR DAN TAWA SAAT WAFAT

Renungan Terhadap perjalanan hidup anak Adam, Dari Lahir Sampe Wafat

Oleh : Basa Alim Tualeka (Obasa)


Puisi :

"Tangis dan Tawa di Ujung Perjalanan"

Saat pertama kau hirup udara,
Tangismu pecah di dunia fana,
Sedang wajah-wajah yang menyambutmu,
Dipenuhi tawa, penuh suka.

Lahirmu dirayakan dengan gembira,
Disambut tangan penuh kasih sayang,
Namun waktu terus berlalu tanpa jeda,
Dan hidup adalah perjalanan panjang.

Berjalanlah dengan langkah bijak,
Jangan terlena oleh gemerlap dunia,
Taburkan kebaikan, panenlah hikmah,
Agar kelak bahagia menyertaimu selamanya.

Sebab dunia hanyalah tempat singgah,
Tak ada yang kekal, tak ada yang abadi,
Saat ajal mengetuk di batas senja,
Hanya amal yang menemani di sunyi.

Kelak di akhir perjalanannya,
Saat mereka menangisi kepergianmu,
Jika hidupmu penuh cahaya iman,
Engkau tersenyum dalam kebahagiaanmu.

Janganlah hidup sekadar singgah,
Jadikan dunia ladang pahala,
Agar saat dipanggil oleh-Nya,
Kau pulang dengan hati yang lega.

Tangismu di awal kehidupan,
Menjadi tawamu di akhir perjalanan. (Obasa). 


Pendahuluan

Portal Suara Academia: Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan menangis, sementara orang-orang di sekitarnya tersenyum bahagia menyambut kelahirannya. Namun, di akhir kehidupan, keadaan bisa berbalik—saat seseorang meninggal dunia, orang-orang yang ditinggalkan menangis, sementara ia sendiri bisa tersenyum bahagia jika meninggal dalam keadaan husnul khatimah.

Ungkapan ini mengajarkan kita untuk menjadikan hidup sebagai ladang amal agar saat ajal menjemput, kita bisa kembali kepada Allah dalam keadaan yang diridhai. Artikel ini akan mengupas makna mendalam dari ungkapan ini, pentingnya beramal saleh, serta dalil-dalil yang memperkuat pesan ini.


1. Makna Kehidupan: Perjalanan Sementara

Kehidupan di dunia adalah ujian yang bersifat sementara. Allah menciptakan manusia bukan tanpa tujuan, melainkan untuk menguji siapa yang terbaik amalnya.

Dalil tentang Kehidupan sebagai Ujian:

Allah berfirman dalam Surah Al-Mulk ayat 2:

"Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun." (QS. Al-Mulk: 2).

Ayat ini menegaskan bahwa hidup dan mati adalah bagian dari ujian Allah. Manusia harus menyadari bahwa dunia ini bukan tujuan akhir, melainkan tempat untuk mengumpulkan bekal menuju kehidupan abadi.


2. Pentingnya Beramal Saleh sebagai Bekal Akhirat

Dalam Islam, keberhasilan sejati bukanlah dalam harta, jabatan, atau ketenaran, melainkan dalam seberapa banyak amal kebaikan yang dilakukan. Setiap manusia akan kembali kepada Allah dan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya.

Dalil tentang Amal sebagai Bekal Akhirat:

Allah berfirman dalam Surah Az-Zalzalah ayat 7-8:

"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (QS. Az-Zalzalah: 7-8)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa sekecil apa pun amal baik atau buruk yang kita lakukan, semuanya akan diperhitungkan di hari kiamat. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu di dunia untuk memperbanyak kebaikan.


3. Kematian: Awal Kehidupan yang Sebenarnya

Banyak orang menganggap kematian sebagai akhir dari segalanya, padahal kematian justru adalah awal dari kehidupan yang abadi. Jika seseorang telah mempersiapkan diri dengan amal baik, maka kematian menjadi saat yang dinanti, bukan ditakuti.

Dalil tentang Kehidupan setelah Mati:

Allah berfirman dalam Surah Al-Ankabut ayat 64:

"Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, jika mereka mengetahui." (QS. Al-Ankabut: 64)

Ayat ini menegaskan bahwa kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang sementara, sedangkan kehidupan yang sejati adalah di akhirat. Oleh karena itu, manusia harus fokus pada tujuan akhir yang lebih kekal.


4. Husnul Khatimah: Keinginan Setiap Mukmin

Husnul khatimah (akhir kehidupan yang baik) adalah impian setiap Muslim. Meninggal dalam keadaan husnul khatimah berarti seseorang wafat dalam keadaan taat kepada Allah, dan inilah kebahagiaan yang sejati.

Dalil tentang Husnul Khatimah:

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Sesungguhnya amal itu tergantung pada akhirnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini mengajarkan bahwa apa yang menentukan nasib akhir seseorang bukanlah bagaimana ia memulai hidup, tetapi bagaimana ia mengakhiri hidupnya. Oleh karena itu, penting untuk terus beristiqamah dalam kebaikan hingga akhir hayat.


5. Hikmah yang Bisa Dipetik

Dari ungkapan ini dan dalil-dalil yang telah disebutkan, ada beberapa pelajaran berharga yang dapat kita ambil:

1. Gunakan Waktu dengan Bijak

Dunia hanyalah tempat persinggahan, maka manfaatkanlah untuk berbuat kebaikan.

2. Jangan Terlena oleh Kesenangan Dunia

Harta, jabatan, dan popularitas tidak akan dibawa mati, yang tersisa hanyalah amal.

3. Persiapkan Bekal Akhirat

Setiap manusia akan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya di hadapan Allah.

4. Berdoa agar Diberi Husnul Khatimah

Akhir kehidupan yang baik adalah anugerah terbesar yang harus selalu kita mohonkan kepada Allah.


Kesimpulan

Hidup ini adalah anugerah sekaligus ujian. Kita lahir dalam keadaan menangis, sementara orang-orang di sekitar kita tertawa bahagia. Namun, jika kita menjalani kehidupan dengan penuh amal saleh, saat kita meninggal dunia, orang lain mungkin menangis, tetapi kita akan tersenyum bahagia karena telah mempersiapkan diri untuk kehidupan yang abadi.

Mari jadikan hidup ini bermakna dengan memperbanyak ibadah, menebarkan kebaikan, dan selalu mengingat bahwa dunia ini hanya sementara. Dengan begitu, kita bisa meninggalkan dunia ini dengan senyuman, menuju kebahagiaan sejati di sisi Allah.

Doa : “Ya Allah, jadikanlah amal terbaik kami sebagai amal terakhir kami, dan jadikanlah hari terbaik kami adalah hari di mana kami bertemu dengan-Mu."

Semoga kita semua diberi kesempatan untuk meninggalkan dunia dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin. (Alim Academia)



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini