Sinergi Sarekat Islam dengan Kementerian Koperasi dan UKM : Peluang dan Prospek Pemberdayaan Ekonomi Umat
Oleh : Bawa Alim Tualeka (obasa)
Pendahuluan
Portal Suara Academia: Sarekat Islam (SI) sejak awal berdirinya pada tahun 1912 telah menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah pergerakan ekonomi, sosial, dan politik bangsa Indonesia. Gerakan ini lahir dari semangat untuk memberdayakan umat Islam, khususnya kaum pedagang kecil dan menengah, agar mampu bersaing dengan kapital besar serta keluar dari jeratan ketidakadilan ekonomi kolonial. Kini, lebih dari seabad kemudian, semangat itu masih relevan, terlebih dalam menghadapi tantangan globalisasi, digitalisasi, dan ketidakmerataan ekonomi.
Di sisi lain, Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia memiliki mandat konstitusional untuk memperkuat koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Dengan kontribusi lebih dari 61% terhadap PDB dan menyerap 97% tenaga kerja nasional, sektor UMKM terbukti menjadi penopang ketahanan ekonomi.
Pertanyaannya, bagaimana Sarekat Islam yang memiliki basis historis, ideologis, dan jaringan sosial dapat bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam membangun kemandirian ekonomi umat?
Bidang-Bidang yang Dapat Dikerjasamakan
1. Penguatan Kelembagaan Koperasi
SI dapat mendorong terbentuknya koperasi berbasis jamaah, masjid, dan komunitas.
Kementerian dapat memberikan fasilitasi berupa legalisasi, pelatihan manajemen, hingga insentif akses modal.
2. Pembiayaan dan Akses Permodalan
Sinergi pembiayaan syariah (koperasi syariah, BMT) dengan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir).
SI dapat menjadi aggregator atau penjamin anggota yang mengakses pembiayaan.
3. Pemberdayaan UMKM Berbasis Komunitas
UMKM binaan SI di bidang perdagangan, pertanian, perikanan, dan industri kreatif dapat dihubungkan dengan program kementerian.
SI berperan sebagai jembatan antara pelaku UMKM dengan pasar digital dan ekspor.
4. Digitalisasi dan Literasi Ekonomi
Program pelatihan digital marketing, e-commerce, dan manajemen usaha berbasis teknologi.
SI dapat menggerakkan anggotanya sebagai pionir dalam ekonomi digital umat.
5. Penguatan Ekonomi Syariah
Mengembangkan koperasi syariah, bank wakaf mikro, dan lembaga keuangan berbasis syariah.
Kementerian dapat mendorong regulasi dan insentif agar koperasi syariah semakin berkembang.
6. Pengembangan Riset dan Inovasi Ekonomi Umat
Kolaborasi dalam penelitian model bisnis Islami, rantai pasok halal, dan pemberdayaan UMKM di daerah tertinggal.
Menghubungkan universitas, pesantren, dan dunia usaha dalam satu ekosistem.
Pandangan Para Pakar
- Prof. Dr. Mubyarto (pakar ekonomi kerakyatan, almarhum) pernah menegaskan bahwa: “Perekonomian Indonesia hanya bisa berdiri tegak bila berbasis pada koperasi dan usaha kecil rakyat. Sarekat Islam dahulu adalah pionirnya.”
- Prof. Ryaas Rasyid (pakar politik dan tata negara) menilai bahwa SI memiliki kekuatan historis dan kultural, sehingga bila beraliansi dengan lembaga negara, seperti Kemenkop UKM, akan menghasilkan legitimasi moral dan sosial yang kuat.
- Dr. Siti Zuhro (LIPI) menekankan pentingnya rekontekstualisasi gerakan Islam tradisional agar lebih adaptif terhadap digitalisasi. Menurutnya: “Kolaborasi SI dengan kementerian koperasi harus berorientasi pada transformasi digital UMKM.”
- Teten Masduki (Menteri Koperasi dan UKM) dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa sektor koperasi dan UMKM harus diperkuat dalam skala ekosistem, bukan hanya individu. Sinergi dengan organisasi sosial keagamaan menjadi salah satu strategi penting.
Prospek Jangka Panjang
Kemandirian Ekonomi Umat → mengurangi ketergantungan pada kapital asing.
Pemerataan Kesejahteraan → menekan kesenjangan sosial dengan basis ekonomi komunitas.
Ketahanan Ekonomi Nasional → UMKM berbasis koperasi terbukti lebih tangguh menghadapi krisis.
Penguatan Identitas Ekonomi Islam → mendorong SI sebagai penggerak ekonomi syariah nasional.
Kesimpulan
Sinergi antara Sarekat Islam dan Kementerian Koperasi dan UKM bukan hanya peluang, tetapi kebutuhan strategis dalam membangun ekonomi kerakyatan berbasis umat. Dengan jaringan SI yang kuat hingga ke akar rumput dan dukungan regulasi serta fasilitasi dari pemerintah, kolaborasi ini berpotensi melahirkan model pemberdayaan UMKM yang inklusif, berkelanjutan, dan berlandaskan nilai-nilai Islam. (Alim Academia)
Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar