Visi, Misi, Makna, dan Program Keseimbangan Kehidupan DI Dunia dan Akhirat
Oleh : H. Basa Alim Tualeka
Puisi :
"Doa Sapujagat, Permohonan Keselamatan dan Kebaikan"
Pendahuluan
Portal Suara Academia: Dalam perspektif Islam, visi dan misi kehidupan manusia di dunia tidak hanya berfokus pada kesejahteraan fisik dan material, tetapi juga pada keseimbangan spiritual yang mempersiapkan mereka untuk kehidupan di akhirat. Konsep ini merujuk pada keseimbangan antara hakikat duniawi dan hakikat ukhrawi yang menjadi tujuan hidup sesuai dengan kehendak Allah. Prinsip ini dijelaskan dalam berbagai ayat Al-Qur'an, hadis, serta melalui pendekatan akal sehat dan ilmu pengetahuan.
1. Visi Kehidupan: Mendapatkan Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Visi kehidupan menurut pandangan Islam adalah mencapai kebahagiaan sejati yang mencakup kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat. Ini terwujud melalui pemenuhan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, serta menjalankan kehidupan sesuai dengan tuntunan-Nya. Salah satu doa yang melambangkan visi ini adalah Doa Sapujagat:
Dalil Al-Qur'an (Al-Baqarah 2:201):
"Rabbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar."
Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa api neraka."
Ayat ini mencerminkan permohonan keseimbangan hidup yang menginginkan kebaikan di dunia (kebahagiaan, kesehatan, kekayaan yang berkah) dan di akhirat (keselamatan dari siksa neraka dan keberhasilan meraih surga).
2. Misi Kehidupan: Menjalankan Amanah dan Mengabdi kepada Allah
Misi kehidupan seorang Muslim adalah menjalankan amanah sebagai khalifah di muka bumi (Q.S. Al-Baqarah: 30) dan hamba Allah yang taat. Dalam menjalani peran ini, manusia dituntut untuk memakmurkan bumi dengan perilaku yang adil, menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, dan memperbaiki hubungan dengan Sang Pencipta.
Dalil Al-Qur'an (Az-Zariyat 51:56):
"Wa maa khalaqtul jinna wal insa illa liya'buduun."
Artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.
Makna ayat ini menunjukkan bahwa tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah dalam segala aspek kehidupannya.
3. Makna Keseimbangan Kehidupan: Dunia dan Akhirat
Keseimbangan dalam kehidupan dunia dan akhirat adalah konsep yang disebut "Mizan" dalam Islam. Mizan berarti "timbangan" atau "keseimbangan," yang mengarahkan manusia untuk tidak hanya fokus pada kesuksesan material atau duniawi, tetapi juga mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.
Hadis Nabi Muhammad SAW:
"Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya, dan beramallah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati besok."
Hadis ini menunjukkan pentingnya menyeimbangkan antara usaha duniawi dan amalan akhirat. Umat Islam diajarkan untuk berusaha keras dalam kehidupan dunia tanpa melupakan persiapan spiritual untuk kehidupan setelah mati.
4. Program Keseimbangan Kehidupan dalam Praktek
Berikut adalah program yang mengintegrasikan aspek dunia dan akhirat dalam kehidupan sehari-hari:
A. Program Internal (Spiritual dan Pribadi)
Mendirikan Salat: Salat merupakan pilar utama yang menjaga hubungan manusia dengan Allah. Salat lima waktu menjadi pengingat akan pentingnya menyeimbangkan kegiatan dunia dengan ibadah.
Berpuasa dan Zakat: Puasa mengajarkan pengendalian diri dan kepedulian terhadap sesama, sementara zakat memperkuat solidaritas sosial dan memperkecil kesenjangan ekonomi.
Belajar dan Mengembangkan Ilmu Pengetahuan: Islam mendorong umatnya untuk mencari ilmu sebagai bentuk ibadah yang dapat membawa kemajuan dunia dan akhirat.
B. Program Eksternal (Sosial dan Lingkungan)
Pemberdayaan Masyarakat: Mendirikan pusat pendidikan dan layanan sosial untuk mengangkat taraf hidup masyarakat miskin dan mendukung kesejahteraan umum.
Kegiatan Amal dan Sosial: Mengadakan kegiatan amal, seperti sedekah, bakti sosial, dan program kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk membantu sesama, mencerminkan nilai-nilai ukhuwah (persaudaraan) dalam Islam.
Pelestarian Lingkungan: Menjaga alam dan ekosistem sebagai bagian dari amanah manusia sebagai khalifah di bumi. Konservasi alam dianggap sebagai tindakan yang berpahala, serta mencerminkan rasa syukur atas ciptaan Allah.
5. Kajian Dalil, Akal Sehat, dan Ilmu Pengetahuan
Pendekatan dalam menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat diperkuat melalui dalil, akal sehat, dan ilmu pengetahuan:
Dalil Agama: Banyak ayat Al-Qur'an dan hadis yang mengingatkan tentang keseimbangan hidup, seperti yang tercermin dalam perintah menjalankan ibadah (akhirat) sambil mencari nafkah (dunia).
Akal Sehat: Manusia secara alami mencari keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani. Ketidakseimbangan akan membawa pada ketidakstabilan emosional dan mental.
Ilmu Pengetahuan: Studi ilmiah menunjukkan bahwa kegiatan spiritual seperti berdoa dan bermeditasi dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis, sedangkan kegiatan amal sosial meningkatkan kepuasan hidup dan kebahagiaan.
Kesimpulan
Keseimbangan antara dunia dan akhirat merupakan visi besar yang diharapkan oleh Allah dari umat manusia. Program-program yang berfokus pada ibadah, peningkatan kesejahteraan sosial, serta pemeliharaan lingkungan merupakan bentuk nyata dari pengamalan ajaran ini. Dalam praktiknya, manusia diajarkan untuk terus berusaha mencapai keseimbangan, dengan menjadikan ilmu pengetahuan, akal sehat, dan petunjuk agama sebagai panduan dalam menjalani kehidupan yang berkesinambungan.
Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang visi, misi, dan program kehidupan yang seimbang akan memandu umat manusia dalam menjalani kehidupan yang diridhai Allah, baik di dunia maupun di akhirat. (Alim Academia)
Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar