Rabu, 11 Juni 2025

FITNAH KETIKA HATI TERBELAH: ANTARA LUKA, LISA, DAN LOGIKA

Fitnah Ketika Hati Terbelah: Antara Luka, Lisan, dan Logika

✒️ “Fitnah lahir dari hati yang luka, tumbuh dari lisan yang tergesa, dan menyebar dalam jiwa yang kehilangan logika.”

๐—ข๐—น๐—ฒ๐—ต : ๐—•๐—ฎ๐˜€๐—ฎ ๐—”๐—น๐—ถ๐—บ ๐—ง๐˜‚๐—ฎ๐—น๐—ฒ๐—ธ๐—ฎ (๐—ข๐—ฏ๐—ฎ๐˜€๐—ฎ).

๐—ฃ๐˜‚๐—ถ๐˜€๐—ถ :

๐—™๐—ถ๐˜๐—ป๐—ฎ๐—ต ๐—ž๐—ฒ๐˜๐—ถ๐—ธ๐—ฎ ๐—›๐—ฎ๐˜๐—ถ ๐—ง๐—ฒ๐—ฟ๐—ฏ๐—ฒ๐—น๐—ฎ๐—ต

Ketika cinta tak bersambut,
dan luka tak lagi tertutup,
lidah mulai bicara,
bukan karena benar,
tapi karena getir yang mekar.

Fitnah pun lahir,
dari hati yang patah,
dari kecewa yang tak tersuarakan,
ia menari di udara,
menebar dusta seperti kabut pagi
yang mengaburkan cahaya.

Apakah kau tahu,
betapa tajamnya kata
yang lahir dari marah dan luka?
Ia bisa membunuh
tanpa darah,
mengubur nama
tanpa nisan.

Tapi ingatlah—
kebenaran, meski sunyi,
akan berdiri sendiri.
Fitnah, meski ramai,
akan runtuh di hadapan bukti dan nurani.

Jangan jadikan kecewa sebagai senjata,
jangan biarkan hati yang luka
menjadi pabrik dusta.
Biarlah luka menjadi doa,
dan diam menjadi cahaya.(๐—ผ๐—ฏ๐—ฎ๐˜€๐—ฎ).


Pendahuluan

Luka yang Tak Tertangani, Bisa Menjadi Fitnah

Portal Suara Academia: Manusia adalah makhluk penuh rasa. Dalam hidupnya, ia tak pernah lepas dari ujian batin: cinta, kecewa, harapan, iri, dan dendam. Ketika hati sedang utuh, akal sehat bekerja jernih. Namun, saat hati terbelah—karena sakit, kecewa, atau cemburu—sering kali lisan menjadi senjata, bukan alat kebaikan. Dari sinilah, fitnah muncul, menghancurkan yang tak seharusnya hancur.


Makna Fitnah dalam Islam dan Filosofi Hidup

1. Fitnah dalam Islam

Fitnah berasal dari kata “fatana”, yang berarti menguji, membakar, atau menggoda. Dalam Al-Qur’an, kata ini mengandung arti ujian besar, tetapi juga berarti kebohongan dan kezaliman terhadap orang lain.

Allah SWT berfirman:

"Dan fitnah itu lebih besar (dahsyat) daripada pembunuhan." (QS. Al-Baqarah: 191)

Dan juga

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah (tabayyun), agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya..." (QS. Al-Hujurat: 6)

Fitnah, dengan demikian, bukan hanya dosa besar, tetapi juga bencana sosial yang melibatkan banyak pihak dan sulit dikembalikan setelah tersebar.

 

2. Filosofi Kehidupan: Lidah Lebih Tajam dari Pedang

Para bijak sejak zaman Yunani hingga tokoh-tokoh sufi dan Jawa sepakat bahwa lidah manusia dapat lebih tajam dari" pedang. Luka karena senjata bisa sembuh, tetapi luka karena kata-kata sering menetap seumur hidup.

"Orang bodoh jika diam, ia akan tampak bijaksana. Orang cerdas jika tak mampu menahan lidahnya, akan terjatuh dalam kehinaan." — Imam Ali bin Abi Thalib

Dalam pandangan filsafat eksistensial, manusia adalah makhluk sadar, dan tanggung jawab atas ucapan adalah bagian dari eksistensinya. Ucapan yang menjatuhkan orang lain tanpa bukti sama dengan menghilangkan eksistensi mereka di hadapan publik—sebuah bentuk pembunuhan karakter.


Sebab Munculnya Fitnah Ketika Hati Terbelah

A. Kekecewaan yang Terpendam

Seseorang yang merasa dikhianati atau tidak dihargai akan menyimpan bara dalam dirinya. Bila tak terkelola, ia bisa meledak dalam bentuk narasi palsu untuk melampiaskan luka batin.

B. Cinta yang Berujung Luka

Dalam kasus asmara, ketika cinta tak bersambut atau terjadi pengkhianatan, fitnah bisa menjadi mekanisme pertahanan ego yang merasa direndahkan.

C. Persaingan dan Ambisi

Dalam dunia kerja, organisasi, atau politik, fitnah sering kali digunakan sebagai alat menjatuhkan rival. Hati yang tersayat oleh persaingan, jika tidak diredam dengan akhlak dan logika, akan melahirkan fitnah sebagai strategi busuk.


Dampak Fitnah dalam Kehidupan Sosial

  1. Merusak reputasi orang yang difitnah
  2. Menciptakan polarisasi dan konflik antar kelompok
  3. Menanamkan prasangka buruk (suudzon) dalam masyarakat
  4. Menghilangkan kepercayaan publik
  5. Menjadi dosa jariyah jika disebarkan secara digital dan terus dipercaya


Strategi Menangkal dan Menghindari Fitnah

✅ 1. Tabayyun: Klarifikasi Sebelum Percaya

Sikap kritis dan tidak mudah termakan informasi sangat dianjurkan. (QS. Al-Hujurat: 6)

✅ 2. Jaga Lisan dan Media Sosial

Rasulullah bersabda:

"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari & Muslim)

Di era digital, jari adalah lisan kedua. Apa yang kita ketik bisa menjadi fitnah dan bencana.

✅ 3. Memaafkan Walau Tersakiti

Kekuatan pemaafan adalah obat hati yang mencegah seseorang membalas dengan fitnah. Allah mencintai orang-orang yang memberi maaf. (QS. Asy-Syura: 40)

✅ 4. Bangun komunikasi jujur dan terbuka

Kadang fitnah muncul karena miskomunikasi. Hati yang remuk harus diberi ruang bicara, bukan hanya dibiarkan mendidih.

 

Penutup

Hati yang Terkelola, Lisan yang Terkawal

Fitnah bukan hanya urusan dosa, tetapi juga soal tanggung jawab sosial dan moral. Hati yang terbelah adalah kondisi manusiawi, tetapi jangan biarkan ia menuntun kita untuk merusak orang lain. Kesejatian manusia bukan terletak pada seberapa sering ia terluka, tetapi bagaimana ia memilih tetap jujur meski hatinya patah.

“Kebenaran akan tetap tegak meski sendirian, dan fitnah akan runtuh meski disambut tepuk tangan.”

๐Ÿ“Œ Catatan Akhir:

๐Ÿ”น Jangan sebarkan informasi sebelum dicek.
๐Ÿ”น Jangan percaya cerita yang berasal dari dendam.
๐Ÿ”น Jangan benci karena cinta tak bersambut.
๐Ÿ”น Jangan jadikan luka sebagai alasan untuk  berbuat zalim.

Berikut adalah doa agar terhindar dari fitnah, baik fitnah dunia, manusia, maupun fitnah akhirat, disertai lafal Arab, Latin, dan artinya:

Doa Memohon Perlindungan dari Fitnah

Allฤhumma innฤซ a‘ลซdzu bika minal-fitani mฤ แบ“ahara minhฤ wa mฤ baแนญan.

Artinya:

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari segala fitnah, baik yang tampak maupun yang tersembunyi."

Doa Rasulullah SAW agar Terhindar dari Fitnah Dajjal dan Dunia

Allฤhumma innฤซ a‘ลซdzu bika min ‘adzฤbi jahannam, wa min ‘adzฤbil-qabr, wa min fitnatil-maแธฅyฤ wal-mamฤt, wa min sharri fitnatil-masฤซแธฅid-dajjฤl.

Artinya:

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."

Doa Perlindungan dari Lisan dan Perbuatan Zalim Orang Lain

Allฤhumma ikfinฤซhim bimฤ syi’ta.

Artinya:

"Ya Allah, lindungilah aku dari mereka sesuai kehendak-Mu."


Tambahan Hikmah:

“Orang yang menyebar fitnah ibarat menyalakan api di tengah padang kering. Sedikit kata, namun membakar luas.” —Ali bin Abi Thalib R.A

๐——๐—ฒ๐—บ๐—ถ๐—ธ๐—ถ๐—ฎ๐—ป ๐—ธ๐—ฎ๐—ท๐—ถ๐—ฎ๐—ป ๐—ถ๐—ป๐—ถ, ๐˜€๐—ฒ๐—บ๐—ผ๐—ด๐—ฎ ๐—บ๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ต๐—ถ๐—ธ๐—บ๐—ฎ๐—ต ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—บ๐—ฎ๐—ป๐—ณ๐—ฎ๐—ฎ๐˜ ๐—ฏ๐—ฎ๐—ด๐—ถ ๐—ฝ๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐—ฎ๐—ฐ๐—ฎ ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฏ๐˜‚๐—ฑ๐—ถ๐—บ๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ฏ๐—ฎ๐—ถ๐—ธ ๐—ต๐—ฎ๐˜๐—ถ.



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini