Sabtu, 07 Juni 2025

HIDUP ITU MASALAH, MAKA JANGAN TAMBAH MASALAH

Hidup Itu Masalah, Maka Jangan Tambah Masalah

Oleh: Basa Alim Tualeka (obasa). 


Puisi : 

"Jangan Tambah Masalah"

Hidup ini bukan panggung sandiwara,
Bukan pula taman penuh bunga,
Ia medan ujian yang nyata,
Tempat luka, tawa, dan air mata.

Setiap insan memikul beban,
Ada derita, ada harapan,
Namun tak semua harus ditambah,
Karena bebanmu sudah cukup parah.

Jangan kau ciptakan badai baru,
Dengan ego, dusta, dan amarah memburu.
Jangan tambahkan bara di tungku,
Jika tak mampu jadi cahaya yang menyatu.

Masalah bukan untuk ditumpuk,
Tapi untuk diselesaikan, dengan akal yang cukup,
Dengan hati yang lapang, dan iman yang hidup,
Dengan sikap bijak yang lembut dan tertutup.

Ilmu adalah cahaya yang menerangi,
Akal adalah alat untuk memahami,
Amal adalah jalan untuk berarti,
Taufiq Ilahi-lah yang menuntun sejati.

Maka berjalanlah pelan namun pasti,
Tak usah berlari menabrak diri,
Karena hidup bukan lomba lari,
Tapi tentang bertahan dengan nurani. (Obasa). 


“Hidup adalah kumpulan ujian. Maka bijaklah menjalani, dan jangan menambah beban yang tak perlu.”


Portal Suara Academia: Setiap manusia pasti menghadapi masalah. Mulai dari soal ekonomi, hubungan, pekerjaan, studi, hingga soal spiritual dan batin. Tidak ada satu pun manusia yang benar-benar bebas dari masalah — bahkan orang kaya pun punya masalah, hanya bentuknya saja yang berbeda.

Justru karena hidup ini sudah penuh dengan persoalan, kita tidak boleh menambah masalah baru dengan sikap atau pilihan yang keliru.


1. Hidup Memang Penuh Masalah, Itu Fitrah

Dalam kehidupan, kita sering kali dihadapkan pada dua jenis masalah:

  • Masalah alami: seperti sakit, kehilangan, bencana, atau ujian hidup yang datang dari luar diri kita. 

  • Masalah buatan: seperti kemalasan, kebohongan, korupsi, konflik akibat ego, kesalahan memilih, dan sebagainya.

Masalah alami seringkali tidak bisa kita hindari. Tapi masalah buatan — yang lahir dari keputusan dan sikap kita sendiri — inilah yang semestinya bisa dicegah. Maka bijaklah, jangan menambah luka di hidup yang sudah cukup berat.


2. Jangan Menambah Masalah, Tapi Jadi Penyelesai Masalah

Orang yang bijak bukanlah mereka yang hidupnya tanpa masalah, tapi mereka yang tahu cara menghadapi masalah dengan kepala dingin dan hati yang lapang. Karena itu:

✅ Jangan menyalahkan orang lain terus-menerus.

✅ Jangan reaktif, emosional, atau tergesa-gesa.

✅ Jangan menumpuk dendam dan iri yang tak perlu.

✅ Jangan berpikir pendek dan sembrono dalam bertindak.

Alih-alih menambah masalah, jadilah pribadi penyelesai masalah (problem solver). Dunia sudah penuh dengan kerusakan dan kekacauan, tak perlu kita ikut memperkeruhnya.


3. Selesaikan Masalah dengan Bijak dan Cerdas

    • Bijak berarti menyelesaikan masalah dengan hati yang tenang, mengedepankan akhlak dan adab.
    • Cerdas berarti menyelesaikan masalah dengan logika, ilmu, dan strategi yang tepat.

Masalah tidak selalu bisa selesai dengan marah-marah atau saling menyalahkan. Kadang cukup dengan komunikasi yang baik, introspeksi, atau mengalah untuk menang.


4. Ilmu, Akal, dan Taufik: Tiga Pilar Menyelesaikan Masalah

"Manusia butuh ilmu sebagai petunjuk, ilmu butuh amal agar bernilai, amal butuh akal agar tepat, dan akal butuh taufik dari Allah agar tidak tersesat."

Tanpa taufik dari Allah, ilmu bisa membuat sombong, amal bisa salah arah, dan akal bisa menipu diri. Maka, selesaikan masalah dengan kesadaran spiritual, bukan hanya dengan logika manusia.


5. Dalil Kehidupan: Masalah Itu Ujian

Allah berfirman:

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, ‘Kami telah beriman,’ dan mereka tidak diuji?” (QS. Al-‘Ankabut: 2)

Masalah dan ujian hidup adalah bagian dari mekanisme pendidikan Allah kepada hamba-Nya. Tujuannya bukan untuk menghancurkan, tetapi untuk menguatkan dan membersihkan.

Maka Jadilah Pribadi yang Menyejukkan, Bukan Membebani

Di tengah dunia yang penuh masalah, jadilah cahaya, bukan bara.

Jadilah air yang menenangkan, bukan bensin yang memicu api.

Jadilah penenang, bukan penyulut.

Jadilah solusi, bukan sumber kekacauan.

Karena hidup ini adalah soal yang harus dijawab, bukan dirusak.

Karena hidup ini adalah titipan, bukan milik mutlak kita.

Dan karena hidup ini adalah perjalanan menuju Allah, bukan panggung ego pribadi.


🌿 Akhir Kata:

Jika kamu tidak bisa menghilangkan masalah, setidaknya jangan jadi penyebab masalah.

Karena hidup ini bukan tentang bebas dari masalah, tapi bagaimana kita belajar menyelesaikannya dengan iman, ilmu, dan akhlak.


Berikut rekomendasi dan solusi berdasarkan pesan "Karena hidup itu masalah, maka jangan lagi membuat masalah dalam kehidupan, tapi kalau ada masalah maka masalah diselesaikan secara bijak dan cerdas"-


🟦 Rekomendasi Umum

1. Miliki Pola Pikir Solutif, Bukan Reaktif

Latih diri untuk tidak panik saat menghadapi masalah. Fokus pada solusi, bukan menyalahkan keadaan atau orang lain.

2. Jangan Menciptakan Masalah Baru

Hindari konflik yang tidak perlu, keputusan yang terburu-buru, dan ucapan yang menyakiti. Jaga emosi dan komunikasi.

3. Gunakan Ilmu dan Akal Sehat

Jangan biarkan emosi mengambil alih akal. Gunakan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan nasihat bijak sebagai dasar bertindak.

4. Berpikir Jangka Panjang

Lihat akibat dari setiap tindakan. Kadang solusi jangka pendek justru menambah masalah di masa depan.

5. Kuatkan Spiritualitas dan Etika

Kesadaran bahwa hidup adalah ujian akan membimbing kita menyikapi masalah secara arif. Dekatkan diri pada Tuhan.


🟩 Solusi Jika Sudah Ada Masalah

1. Identifikasi Akar Masalah dengan Jujur

Pisahkan gejala dari akar persoalan. Jangan hanya merespons permukaan.

2. Libatkan Pihak yang Relevan

Jika masalah menyangkut banyak pihak, libatkan mereka dalam dialog terbuka dan solutif.

3. Gunakan Pendekatan Komunikatif dan Empatik

Dengarkan dengan hati, bukan hanya telinga. Solusi muncul saat masing-masing pihak merasa didengar.

4. Cari Referensi atau Bantuan Profesional (jika perlu)

Untuk masalah hukum, keuangan, atau kesehatan—jangan ragu berkonsultasi dengan ahlinya.

5. Ambil Keputusan Berdasarkan Pertimbangan Matang

Hindari keputusan emosional. Evaluasi pro-kontra secara objektif.


Penutup

Masalah bukan untuk ditakuti,

Tapi untuk dipahami dan ditangani.

Jangan menjadi sumber masalah baru,

Jadilah bagian dari solusi yang berarti. (Alim Academia)



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini