Sabtu, 30 Agustus 2025

DEMO TIDAK DI LARANG

Boleh Demo Tapi Demo Damai : Jangan Anarkis, Jangan Rusuh

Oleh : Basa Alim Tualeka (Obasa) 


Pendahuluan

Portal Suara Academia: Demokrasi memberikan ruang kebebasan bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi, kritik, dan gagasan kepada pemerintah. Salah satu cara yang dijamin oleh konstitusi adalah demonstrasi. Aksi ini merupakan hak setiap warga negara, namun hak tersebut tidak boleh dijalankan secara sembarangan. Demonstrasi harus dilakukan dengan tertib, damai, dan penuh tanggung jawab.

Sayangnya, dalam praktiknya, tidak jarang aksi demo berubah menjadi kerusuhan. Ketika emosi menguasai, suara rakyat yang seharusnya didengar justru hilang ditelan oleh aksi anarkis, perusakan, dan kekerasan. Pada akhirnya, yang rugi bukan hanya pemerintah, melainkan masyarakat luas.


Demo adalah Hak Demokrasi

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 dengan jelas menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Artinya, demo adalah sah dan dijamin oleh hukum.

Namun, hak tersebut disertai tanggung jawab besar. Kebebasan menyampaikan pendapat bukanlah kebebasan tanpa batas. Ada norma hukum, nilai sosial, serta kepentingan umum yang wajib dijaga. Boleh demo, tapi damai.


Mengapa Demo Anarkis Merugikan Semua?

1. Kerugian Sosial

  • Muncul rasa takut di masyarakat.
  • Solidaritas antarwarga bisa retak karena terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas.
  • Anak-anak dan kelompok rentan menjadi korban psikologis akibat melihat kekerasan di ruang publik.


2. Kerugian Ekonomi

  • Fasilitas umum rusak, jalan raya ditutup, kendaraan terbakar, hingga pasar lumpuh.
  • Pedagang kecil yang menggantungkan hidupnya pada aktivitas harian ikut merugi.
  • Investor kehilangan kepercayaan, yang pada akhirnya memperlambat pertumbuhan ekonomi.


3. Kerugian Politik dan Hukum

  • Esensi aspirasi hilang karena publik lebih fokus pada kerusuhan.
  • Citra demokrasi Indonesia tercoreng di mata dunia.
  • Demonstran yang anarkis berhadapan dengan hukum pidana, menambah beban sosial dan keluarga.


Kekuatan Demo Damai

Sejarah membuktikan bahwa demo damai lebih efektif dalam menyampaikan pesan.

Indonesia: Aksi Reformasi 1998 sebagian besar berawal dari gerakan damai mahasiswa yang konsisten menyuarakan perubahan, hingga akhirnya rezim berganti.

India: Mahatma Gandhi berhasil menggerakkan rakyat melawan kolonialisme dengan aksi damai tanpa kekerasan.

Amerika Serikat: Martin Luther King Jr. memimpin gerakan hak sipil dengan orasi damai, yang kemudian mengubah wajah demokrasi Amerika.

Aksi damai memiliki kekuatan moral yang jauh lebih besar dibandingkan aksi anarkis. Tuntutan yang disampaikan dengan tertib, konsisten, dan bermartabat akan lebih mudah diterima oleh pengambil keputusan dan lebih dihormati oleh masyarakat.


Tanggung Jawab Bersama

1. Bagi Demonstran

  • Fokus pada substansi tuntutan.
  • Hindari provokasi dan tindakan kekerasan.
  • Gunakan simbol damai: orasi yang sehat, poster kreatif, hingga doa bersama.


2. Bagi Aparat Keamanan

  • Mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis.
  • Tidak mudah terpancing emosi.
  • Menjadi penjaga demokrasi, bukan sekadar penegak aturan.


3. Bagi Pemerintah

  • Membuka ruang dialog yang konstruktif.
  • Menyerap aspirasi rakyat sebagai masukan untuk kebijakan.
  • Tidak memandang demo sebagai ancaman, melainkan bagian dari dinamika demokrasi.


Penutup

Boleh demo, tapi demo damai. Jangan pernah menjadikan demo sebagai panggung untuk anarkis dan rusuh. Jika itu terjadi, kerugian akan ditanggung bersama: sosial, ekonomi, politik, bahkan moral bangsa.

Demokrasi yang matang adalah demokrasi yang menjunjung tinggi hak dan tanggung jawab. Aspirasi rakyat akan lebih kuat gaungnya jika disampaikan dengan cara yang damai, tertib, dan bermartabat. Mari kita jaga ruang demokrasi dengan penuh kesadaran, karena suara damai jauh lebih berharga daripada teriakan yang merusak. (Alim Academia)



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini