Jumat, 29 Agustus 2025

KRISIS EKONOMI GLOBAL: JANGAN MENAMBAH MASALAH DENGAN DEMO ANARKIS

Hidup Itu Masalah Maka Jangan Membuat Masalah Dalam Hidup, Tapi Bagaimana Menyelesaikan Masalah 

Oleh : Basa Alim Tualeka (obasa)


Portal Suara Academia: Hidup tidak pernah lepas dari masalah. Setiap orang, setiap bangsa, selalu berhadapan dengan tantangan. Saat ini, dunia sedang menghadapi tantangan besar: krisis ekonomi global. Negara-negara maju maupun berkembang sama-sama berjuang melawan inflasi, harga energi yang melambung, krisis pangan, hingga tingginya angka pengangguran.

Indonesia pun tidak terkecuali. Harga kebutuhan pokok naik, daya beli masyarakat turun, dan lapangan pekerjaan makin sempit. Rakyat menghadapi beban hidup yang kian berat. Itu sudah cukup membuat sesak.

Pertanyaannya: apakah dengan menambah masalah lewat demo anarkis, penjarahan, dan kerusuhan, keadaan akan menjadi lebih baik? Tentu tidak. Justru yang terjadi adalah ekonomi lumpuh, negara kacau, dan rakyat semakin menderita.


Demo: Antara Hak dan Bencana

Demonstrasi adalah hak demokrasi. Rakyat berhak menyampaikan aspirasi, kritik, dan protes. Tetapi, hak itu harus dijalankan dengan damai. Begitu demo berubah menjadi anarkis, esensinya hilang, yang tersisa hanyalah kerugian.

Ekonomi lumpuh: pasar tutup, transportasi terganggu, distribusi logistik macet.

Kerugian sosial: kerukunan masyarakat pecah karena saling curiga dan terprovokasi.

Citra buruk di mata dunia: Indonesia dipandang tidak stabil, sehingga investor menjauh.

Kerugian negara: pemerintah harus mengeluarkan biaya besar untuk pengamanan dan perbaikan kerusakan.

Artinya, demo anarkis bukan solusi, melainkan bencana tambahan di tengah krisis.


Kritik yang Harus Disampaikan

Krisis ini memang global, tetapi cara menghadapinya bergantung pada kondisi dalam negeri. Di sini, ada sejumlah catatan penting yang perlu dikritisi:


1. Pemerintah

Terlalu lamban mengambil keputusan, kadang tidak konsisten antar kementerian.

Sering lebih banyak bicara dibanding aksi nyata.

Membebani rakyat dengan pajak baru, padahal kondisi sedang sulit.

Masih ada praktik korupsi yang membuat rakyat muak dan kehilangan kepercayaan.


2. Aparat Keamanan

Masih ada tindakan represif terhadap demo damai.

Namun, anehnya lamban bertindak ketika kerusuhan benar-benar pecah.

Kurang mengedepankan pendekatan humanis yang menenangkan rakyat.


3. Politisi dan Wakil Rakyat

Terlalu sibuk dengan pencitraan dan perebutan kursi kekuasaan.

Lemah dalam mengawasi pemerintah, karena terjebak kompromi politik.

Rakyat hanya diingat saat pemilu, dilupakan setelah terpilih.

Korupsi di lembaga legislatif membuat citra politisi semakin buruk.


Jalan Keluar: Program Pro-Rakyat

Daripada menambah masalah dengan kerusuhan, bangsa ini harus fokus pada solusi. Ada beberapa strategi nyata yang bisa ditempuh:

1. Stop Pajak Baru

Jangan tambah beban rakyat dengan pungutan baru. Negara harus berhemat, memangkas proyek mercusuar, dan mengalihkan anggaran ke kebutuhan mendesak rakyat.

2. Buka Lapangan Pekerjaan

Dorong UMKM dengan permodalan murah dan akses pasar digital. Kembangkan industri padat karya dan program padat karya tunai di desa-desa untuk menyerap tenaga kerja.

3. Jamin Kebutuhan Pokok

Stabilkan harga pangan dengan memperkuat produksi dalam negeri. Subsidi BBM dan listrik harus tepat sasaran, langsung menyentuh rakyat miskin.

4. Kedaulatan Pangan dan Energi

Investasi serius di sektor pertanian, perikanan, dan energi terbarukan agar Indonesia tidak bergantung pada impor dan fluktuasi harga dunia.

5. Pendidikan dan Keterampilan

Program pelatihan kerja gratis bagi pemuda, korban PHK, dan ibu rumah tangga. Dunia pendidikan harus diselaraskan dengan kebutuhan industri.

6. Pemerintahan Bersih

Korupsi harus diberantas tanpa pandang bulu. Transparansi anggaran melalui sistem digital harus dibuka agar rakyat tahu uang pajak mereka digunakan dengan benar.

7. Keamanan Humanis

Aparat harus melindungi demo damai, tetapi tegas terhadap kerusuhan. Pendekatan persuasif dan dialog jauh lebih efektif daripada pentungan dan gas air mata.


Penutup

Krisis ekonomi global adalah masalah besar, dan Indonesia sedang berada di dalamnya. Tetapi masalah ini tidak akan selesai dengan demo anarkis, penjarahan, dan kerusuhan. Itu hanya akan menambah luka.

Solusi yang dibutuhkan adalah kebijakan pro-rakyat, pembukaan lapangan kerja, penghentian pajak baru, penguatan pangan dan energi, pendidikan keterampilan, pemerintahan yang bersih, serta aparat keamanan yang humanis. Politisi harus kembali ke rakyat, bukan hanya sibuk dengan kepentingan pribadi.

Bangsa yang besar bukan bangsa tanpa masalah, melainkan bangsa yang mampu menyelesaikan masalah tanpa menambah masalah. Dengan kepala dingin, niat tulus, dan kerja bersama, Indonesia bisa keluar dari badai krisis ini. (Alim Academia)



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini