Senin, 15 September 2025

MR TUALEKA DIRUT PD PT PANCA KARYA

 

Tantangan dan Strategi M. Rany Tualeka sebagai Direktur Utama PT Panca Karya BUMD Provinsi Maluku

Oleh: Basa Alim Tualeka (obasa)


Portal Suara Academia: Mengemban amanah sebagai Direktur Utama PT Panca Karya merupakan suatu kehormatan sekaligus tantangan besar bagi M. Rany Tualeka. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) strategis milik Provinsi Maluku, PT Panca Karya diharapkan mampu menjadi lokomotif pembangunan ekonomi, penggerak industrialisasi, sekaligus penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan.

Namun, perjalanan menuju kesuksesan bukanlah hal mudah. Banyak BUMD di berbagai daerah di Indonesia justru menjadi beban APBD karena pengelolaan yang tidak profesional, salah arah investasi, dan minim inovasi. Agar hal ini tidak terjadi pada PT Panca Karya, dibutuhkan langkah strategis, model bisnis yang tepat, serta komitmen kepemimpinan yang kuat.


1. Evaluasi Menyeluruh Aset dan Bisnis yang Ada

Langkah awal yang harus dilakukan adalah audit dan evaluasi total terhadap semua aset perusahaan, baik aset bergerak maupun tidak bergerak, termasuk aset yang tidak produktif.

Identifikasi nilai aset: aset produktif harus dikelola lebih efisien, sementara aset tidak produktif bisa dijual, disewakan, atau dijadikan joint venture.

Pemetaan bisnis yang menguntungkan dan yang merugi: unit usaha yang merugi harus dievaluasi, dipangkas, atau diputar ulang strateginya.

Transparansi: melibatkan akuntan publik, BPKP, dan pengawasan internal untuk menghindari manipulasi laporan.


2. Menentukan Visi Bisnis Jangka Menengah dan Panjang

PT Panca Karya tidak boleh hanya menjadi perusahaan birokrat yang lambat, melainkan harus punya visi bisnis modern:

  • Menjadi motor hilirisasi SDA Maluku (perikanan, rempah, energi, pariwisata).
  • Membangun model kemitraan dengan swasta (Public-Private Partnership/PPP) agar tidak bergantung pada APBD.
  • Menjadi perusahaan yang profitable dan berdaya saing di tingkat nasional, bahkan internasional.


3. Strategi Agar PT Panca Karya Selalu Untung dan Tidak Rugi

Untuk memastikan perusahaan tidak jatuh ke jurang kerugian seperti BUMD lainnya, strategi berikut perlu diterapkan:


a. Fokus pada Core Business Potensial Maluku

  • Perikanan & Kelautan: membangun pabrik pengolahan ikan modern (cold storage, produk olahan).
  • Rempah Maluku: pala, cengkeh, dan fuli dijadikan produk turunan (minyak atsiri, farmasi, kosmetik).
  • Energi Terbarukan: mengembangkan PLTS, biomassa, dan energi lokal yang bisa dijual ke PLN atau masyarakat.
  • Pariwisata: membuka unit usaha jasa transportasi laut dan darat untuk mendukung destinasi unggulan Maluku.


b. Profesionalisme dan Good Corporate Governance (GCG)

  • Semua keputusan bisnis harus berbasis kajian ekonomi, bukan politik.
  • Manajemen harus rekrutmen berbasis merit, bukan nepotisme.
  • Setiap proyek baru harus diuji kelayakan (feasibility study) dan risk management.


c. Diversifikasi Sumber Pendapatan

PT Panca Karya tidak boleh hanya mengandalkan satu sektor. Diversifikasi penting untuk mengurangi risiko. Misalnya, ketika harga komoditas perikanan turun, sektor pariwisata dan transportasi bisa menopang.


d. Digitalisasi dan Efisiensi

  • Menggunakan sistem digital untuk manajemen keuangan, logistik, dan pemasaran.
  • Efisiensi biaya operasional dengan memangkas pemborosan dan memperbaiki rantai distribusi.


e. Kolaborasi dengan Investor dan Perbankan

  • PT Panca Karya harus berani membuka diri terhadap investasi dan joint venture.
  • Skema pembiayaan bisa melalui sindikasi bank daerah/nasional, obligasi daerah, atau kerjasama modal swasta.


4. Tantangan Besar yang Harus Dihadapi

  1. Infrastruktur Maluku yang masih terbatas (transportasi laut dan logistik).
  2. Persaingan dengan perusahaan swasta besar yang lebih gesit.
  3. Keterbatasan modal awal dan sumber daya manusia.
  4. Tekanan politik dan birokrasi yang bisa menghambat pengambilan keputusan bisnis.
  5. Jalan Sukses: Dari BUMD Rugi ke BUMD Untung

Sejarah banyak BUMD menunjukkan kegagalan mereka karena terlalu politik-oriented dan tidak profit-oriented. Oleh karena itu, M. Rany Tualeka harus memastikan PT Panca Karya:

  • Tidak menjadi “ladang parkir” pejabat.

  • Tidak hanya mengandalkan dana APBD, tapi mandiri dengan profit usaha.
  • Tidak terjebak pada proyek mercusuar tanpa kajian yang jelas.

Sebaliknya, PT Panca Karya harus:

  • Proaktif mencari peluang bisnis baru.
  • Membangun brand sebagai perusahaan daerah yang modern dan berintegritas.
  • Mengedepankan kesejahteraan masyarakat Maluku sebagai tujuan akhir, sehingga untung perusahaan berbanding lurus dengan peningkatan PAD dan pembangunan daerah.


6. Penutup: Harapan untuk Maluku

Jabatan Direktur Utama yang kini dipegang M. Rany Tualeka bukan sekadar posisi administratif, melainkan amanah sejarah. Jika berhasil, PT Panca Karya bisa menjadi role model BUMD modern di kawasan timur Indonesia.

Maluku yang kaya akan laut, rempah, energi, dan budaya, membutuhkan perusahaan daerah yang tangguh. Dengan strategi bisnis yang cerdas, tata kelola profesional, dan keberanian mengambil keputusan, PT Panca Karya dapat benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi Maluku serta penyumbang PAD yang besar bagi Provinsi.

Dengan demikian, ke depan PT Panca Karya tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang, sukses, dan selalu mencetak keuntungan demi Maluku yang maju dan sejahtera. (Alim Academia)



Portal Suara Academia hadir sebagai platform akademis berkualitas dengan artikel ilmiah, diskusi panel, dan ulasan buku oleh Profesional dan Akademisi terkemuka, dengan standar tinggi dan etika yang ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga :

Translate

Cari Blog Ini